Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun (BMKG) Pekanbaru pada Minggu mendeteksi sebanyak 531 titik panas yang tersebar di tujuh provinsi Pulau Sumatera.
Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin mengatakan, berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua keberadaan titik panas masih tepusat di Provinsi Sumatera Selatan dengan 483 titik.
"Selanjutnya di Jambi terpantau 55 titik panas, Lampung lima titik, Bangka Belitung 16 titik, Bengkulu dua titik serta Kepulauan Riau delapan titik," katanya di Pekanbaru, Minggu (25/10/2015).
Sementara itu, 12 titik panas lainnya terpantau di Provinsi Riau yang tersebar di Pelalawan tiga titik, Siak dua titik, Indragiri Hilir (Inhil) tiga titik, dan Indragiri Hulu (Inhu) empat titik.
Sugarin menjelaskan, dari 12 titik panas yang terdeteksi di Provinsi Riau, sembilan titik lainnya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
"Kesembilan titik api terpantau di Pelalawan dengan tiga titik, Siak, Inhu dan Inhil masing-masing dua titik api," jelasnya.
Keberadaan titik api di sejumlah wilayah seperti di Pelalawan berkurang drastis dibandingkan pada dua hari sebelumnya setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat pada Minggu dini hari.
Selain Pelalawan, hujan lebat turut mengguyur Kota Pekanbaru dan mengakibatkan jarak pandang di ibukota Provinsi Riau itu membaik.
Hari ini jarak pandang di Pekanbaru berkisar 1.000 meter setelah selama sepekan terakhir kabut asap membuat jarak pandang hanya berkisar 100 meter hingga 300 meter.
Berbeda dengan Pekanbaru, sejumlah wilayah lainnya masih tertutup asap pekat.
Terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu kabut asap pekat membuat jarak pandang berkisar 100 meter. Selanjutnya di Kota Dumai jarak pandang berkisar 500 meter.
BMKG memprediksikan adanya peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi di Wilayah Riau bagian utara dan tengah pada sore dan malam hari. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu