Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menuturkan pemerintah tengah menata sistem pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Hal ini menyusul kritik pedas Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai permasalahan profesionalitas dan kompetensi lulusan kampus tersebut.
"Saya sebagai Mendagri mendapat tugas mulai menata, khususnya di IPDN yang pernah dikritik Pak Ahok. Saya mulai menata, 80 persen sudah saya ganti pejabatnya," kata Tjahjo dalam Seminar Sekolah Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri Pendidikan Reguler 24 bertajuk Polri Melayani Dengan Revolusi Mental di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Selasa (27/10/2015).
Tjahjo mengatakan perombakan dan penataan IPDN merupakan bagian dari revolusi mental pegawai negeri sipil yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri.
"Revolusi mental PNS harus dimulai dari IPDN. Lembaga pendidikan tinggi harus konsisten untuk mewujudkan itu," ujarnya.
Bekas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menambahkan untuk mewujudkan revolusi mental, para pejabat juga harus meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah. Ia mencontohkan di daerah, seperti camat, danramil, kapolsek, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, harus saling bekerjasama.
"Begitu juga gubernur, kejaksaan tinggi, pangdam, polda, dan lainnya. Ini harus berkoordinasi dengan baik," kata Tjahjo.
Tjahjo berharap Polri sebagai lembaga keamanan negara juga harus berperan aktif untuk membangun karakter bangsa.
"Ini penting karena sebuah upaya perbaikan karakter bangsa," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit, Kejagung Periksa Putri Jusuf Hamka
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!