Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan penganugerahan gelar pahlawan bagi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hanya menunggu waktu yang tepat.
"Sudah selesai di dewan gelar dan catatan dewan gelar diendapkan sampai menunggu saat yang tepat," katanya saat menghadiri acara Wisuda 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Urwatul Wutsqo di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (7/11/2015).
Menurut Khofifah, sebenarnya terkait dengan gelar untuk Gus Dur itu, sudah pernah diputuskan di 2013. Namun saat itu penganugerahan gelar masih ditunda dengan alasan tertentu.
Khofifah mengaku tidak bisa memberikan jawaban yang pasti soal penganugerahan tersebut, sebab pemberian itu harus dengan keputusan dari Presiden. Ia hanya menegaskan pembahasan soal gelar itu sudah selesai.
Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) telah memutuskan bahwa Gus Dur akan dianugerahi gelar pahlawan.
Gus Dur dikenal sebagai bapak bangsa yang mengajarkan pluralisme dan toleransi. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-4, namun akhirnya dimakzulkan.
Presiden Joko Widodo pada 2015 menganugerahkan gelar pahlawan kepada lima tokoh yakni Alm Bernard Wilhem Lapian, Alm Ki Bagus Hadikusumo, Alm Mas Isman, Alm Komjen Pol Dr. H Moehammad Jasin, dan Alm I Gusti Ngurah Made Agung.
Kelima tokoh itu dianugerahi gelar pahlawan nasional karena jasa-jasanya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan penganugerahan itu, seluruh plakat tanda jasa dan penghargaan gelar pahlawan nasional diberikan oleh Presiden Jokowi kepada para ahli waris.
Secara keseluruhan, sebenarnya ada 163 penganugerahan, sehingga dengan tambahan lima yang baru itu, sudah 168 gelar diberikan pemerintah.
Kementerian Sosial akan memberikan santunan sebesar Rp50 juta kepada keluarga pahlawan sampai dua generasi. Pemberian santunan dilakukan satu kali dalam setahun. (Antara)
Berita Terkait
-
AHY Ungkap Wasiat Sakral Sarwo Edhie Wibowo Usai Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Momen Haru Warnai Penganugerahan Marsinah jadi Pahlawan Nasional
-
10 Tokoh Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marsinah dan Soeharto Terima Penganugerahan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi