Suara.com - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso memerintahkan jajarannya di semua pelosok negeri untuk mengawasi proses pemilihan kepala daerah yang akan digelar serentak pada 9 Desember 2015.
"Sekali lagi agar kominda (komite intelijen daerah). Anda harus memantau dari waktu ke waktu dan harus lapor ke kapolda dan kejati masing-masing. Apa yang terjadi dan apa yang harus diantisipasi," kata Sutiyoso di gedung Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11/2015).
BIN, kata Sutiyoso, juga tidak akan melewatkan kasus kampanye hitam yang biasanya muncul jelang hari H pilkada.
"Nah soal black campaign, ini kerap terjadi, contohnya merusak kredibilitas calon lainnya. Diwaspadai agar tidak terjadi konflik horisontal," katanya.
Sutiyoso menginstruksikan jajarannya bergerak cepat apabila menemukan potensi konflik agar tak pecah.
"Euforia dari para pendukung seperti arak-arak yang cenderung provokasi dari masing-masing calon, aparat Intelijen harus bertindak," katanya.
Tak lupa, Sutiyoso meminta penyelenggara pemilu, anggota polisi, dan anggota TNI turut menjaga independensi selama pilkada agar tak memicu konflik.
"Bila ada PNS yang membantu incumbent harus dituntut karena ini peluang," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?
 - 
            
              Gus Ipul Murka: Bansos Dipakai Bayar Utang dan Judi Online? Ini Sanksinya!
 - 
            
              Prabowo Tak Masalah Bayar Cicilan Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun: Saya Ambil Alih, Gak Perlu Ribut!