Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membahas solusi pembangunan inklusif sebagai cara yang penting untuk mengatasi ancaman ekstrimisme dan terorisme di Pertemuan APEC tingkat Menteri yang digelar di Manila, Filipina.
"Penting bagi anggota ekonomi APEC untuk menerapkan kebijakan pembangunan inklusif dan membentuk komunitas tangguh sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat," kata Retno Marsudi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa malam (17/11/2015).
Dalam Pertemuan Pleno APEC tingkat Menteri di Manila tersebut, Menlu RI juga menyampaikan bela sungkawa sekaligus mengecam keras serangan terorisme yang terjadi di Paris.
Menurut Retno, serangan Paris menunjukan tidak ada satu negara pun yang dapat terhindar dari ancaman ekstremisme dan terorisme.
Untuk itu, ujar dia, sebagai ancaman global, diperlukan aksi dan kerja sama global yang nyata untuk memerangi ancaman tersebut.
Retno menegaskan untuk memerangi ekstrimisme dan terorisme, perlu menyelesaikan akar masalah, antara lain kesenjangan pembangunan, pengangguran, dan ketimpangan lowongan pekerjaan.
"Pembangunan inklusif ini nantinya akan membawa kesejahteraan bagi semua kesejahteraan di mana tidak ada satu orang pun yang akan tertinggal," katanya.
Retno juga menyampaikan bahwa APEC harus mampu memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya dalam mewujudkan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan.
Selain itu, lanjutnya, pendidikan keterampilan dan peningkatan peran wanita merupakan investasi yang dinilai penting dalam mengoptimalkan deviden demografi tersebut.
Dia juga menyatakan, kebijakan negara APEC juga harus dapat mendorong kesempatan yang sama bagi semua golongan termasuk kelompok rentan serta memberdayakan SDM agar lebih kompetitif.
Menlu RI menegaskan bahwa pencapaian pembangunan inklusif dan membentuk komunitas yang tangguh juga membutuhkan reformasi ekonomi struktural.
Dalam hal ini, Menlu RI menyampaikan bahwa Indonesia telah mengambil kebijakan untuk membuat ekonomi Indonesia lebih efisien dan inklusif.
Pertemuan Tingkat Menteri APEC merupakan yang ke-27 berlangsung pada 16-17 November 2015 untuk mempersiapkan substansi pembahasan KTT APEC.
KTT APEC itu sendiri akan dihadiri pemimpin negara-negara APEC dan Indonesia diwakili Wapres Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat