Keluarga almarhum Falya Raafani Blegur (15 bulan), menghadiri autopsi jenazah Falya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015). Autopsi dihadiri oleh Yusuf Blegur, Ibrahim Blegur dan beberapa kerabatnya.
Menurut pengamatan Suara.com, Yusuf ditemani salah seorang kerabat Yusuf ikut menyaksikan pembongkaran jenazah. Sebelum menyaksikan autopsi, pihak keluarga diminta untuk mengenakan masker. Yusuf dan salah seorang kerabatnya pun langsung mengenakan masker, yang diberikan tim forensik Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Ibrahim sebagai ayah korban tak kuasa menyaksikan putrinya diautopsi. Ia memilih duduk di sekitaran TPU, ditemani kuasa hukumnya.
"Saya nggak kuat ngeliatnya," ujar Ibrahim saat ditemui Suara.com, di TPU Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015).
Hingga berita ini diturunkan, proses autopsi jenazah almarhum Falya Raafani Blegur ( 15 bulan) masih berlangsung di TPU Belit, sejak pukul 08.00 wib
Awak media pun tidak diperkenankan untuk masuk area pemakaman di dekat makam Falya.
Kepala Direktur Reserse Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mujiono mengatakan, pembongkaran makam dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Falya.
"Hari ini kami melaksanakan bongkar mayat dalam rangka autopsi, untuk mengetahui, kematian dari korban," ujar Mujiono saat ditemui Suara.com, TPU Belit, Kranji, Bekasi Barat, Jumat (27/11/2015).
Mujiono menuturkan, tim autopsi terdiri dari penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Metro Jaya, Bidang Kedokteran Kesehatan ( Bidokkes) Polda Metro Jaya, Rumah Sakit Polri dan Pusat Laboratorium Forensik ( Labfor) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia ( Mabes Polri)
"Untuk tim kita autopsi kurang lebih 20 orang," kata Mujiono
Mujiono menambahkan, autopsi akan dilakukan selama dua jam. Untuk hasil autopsi jenajah, kata Mujiono akan diserahkan ke Laboratorium Forensik.
"Prosesnya dua jam dan nanti dibawa ke lab dulu," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Rumah dan Kliniknya Banjir Karangan Bunga Berisi Fitnah, Dokter Oky Pratama Lapor Polisi
-
Banyak Artis Cerai, dr Richard Lee Ungkap Sisi Lain Pernikahannya yang Berbeda Agama
-
Sosok Sarah Wanda Nainggolan yang Viral Gegara Karangan Bunga Pelakor Dokter Gatal,
-
Ammar Zoni Kirim Pesan Pilu ke Dokter Kamelia: Kenapa Aku yang Selalu Disalahkan?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara