Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Inspektus Jenderal Arief Darmawan. (Suara.com/Agung Sandy)
Baca 10 detik
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku tidak mau main-main dengan ancaman kelompok teroris pimpinan Santoso. Hal ini menanggapi munculnya video teror berjudul 'Pesan Sang Komandan' yang menyiarkan seruan menghancurkan Polda Metro Jaya dan Istana Negara di media sosial beberapa waktu lalu.
"Kalau kami, nggak menganggap itu sesuatu yang kecil (ancamannya). Makanya kita nggak pernah main-main," kata kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Inspektur Jenderal Arief Darmawan saat ditemui di Hotel Golden Boutique, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
Meski belum ada pernyataan resmi dari kepolisian apakah suara rekaman tersebut adalah suara Santoso, Arief meminta masyarakat tidak panik dengan adanya ancaman dari kelompok teroris.
"Tapi nggak berarti ini sesuatu yang harus di-declare sampai orang takut. Nggak gitu juga. Jangan panik. Tapi tetap ditingkatkan kewaspadaannya," katanya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan jika saat ini rekaman tersebut sedang didalami oleh tim laboratorium forensik Mabes Polri.
"Nah itu kita masih recognize apakah bener dia atau bukan. Di Mabes Polri," katanya.
Kelompok gerakan ekstrem diduga anggota ISIS Indonesia merilis ancaman teror terhadap pemerintah. Teror menggunakan media audio atau rekaman suara atas nama Santoso Abu Wardah itu disampaikan melalui media sosial dari akun Facebook Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo, Senin (23/11) dinihari.
Komentar
Berita Terkait
-
Link Resmi Cara Cek Penerima Bansos Kemensos September 2025
-
Cara Cek Bansos Kemensos Tahap III 2025, Bisa Online dan Offline
-
Selain Kepala BNN, Prabowo Angkat Komjen Eddy Hartono Jadi Orang Nomor Satu BNPT
-
Bansos PKH & BPNT 2025 Cair Agustus, Kapan Tepatnya? Cek Jadwal dan Penerima Bantuan Tambahan
-
Syarat Mendapatkan Bansos PKH BNPT 2025, Cek Juga Jadwal dan Nominalnya!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO