Pengamat Komunikasi Politik dari Univeristas Paramadina, Hendri Satrio menilai kinerja 17 anggota Mahkamah Kehormatan Dewan(MKD) sangat jauh dari harapan masyarakat. Selain karena proses pengambilan keputusan yang bertele-tele, pertanyaan yang diajukan juga tidak langsung menyentuh substansi dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Ketua DPR, Setya Novanto.
"Kalau melihat sidang MKD ini sangat bertele-tele dan tidak mengungkapkan misteri. Pertanyaan seharusnya menjurus ke pelanggaran kode etik Setya Novanto," kata Hendri dalam diskusi bertajuk "Dramaturgi Freepport' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12/2015).
Lebih lanjut Hendri menambahkan, seharusnya sebelum sidang yang dilaksanakan secara terbuka tersebut Setya Novanto terlebih dahulu dimintai keterangan untuk mengungkap apakah dia terlibat pelanggaran kode etik atau tidak.
Juga pada saat MKD memanggil Menteri ESDM, Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Syamsuddin, anggota MKD terkesan tidak fokus.
"Kenapa bertele-tele, akhirnya pertanyaan apakah Setnov melakukan pelanggaran etika baru bisa diketahui pada hari Senin nanti," katanya.
Dan menurutnya yang lebih penting lagi, sidang tersebut tidak boleh berhenti pada keputusan apakah Novanto harus melepas jabatannya sebagai Ketua DPR saja, melainkan juga harus membuka misteri terkait Freeport itu sendiri.
"Yang paling penting adalah Freeport itu harus lebih banyak memberikan kesejahteraan bagi Indonesia," tutupnya.
Berita Terkait
-
Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka