Suara.com - Boy fasih bicara soal bahaya seks bebas, narkoba dan kesehatan reproduksi. Sambil tersenyum, siswa kelas IX SMK 3 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) itu juga tidak canggung bicara organ tubuh vital.
Baginya, bicara organ tubuh perempuan dan lelaki bagian dari pengatahun yang tidak tabu. Siswa bernama lengkap Muhammad Aji itu belajar setelah menjadi 'agen' Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten OKU.
Sudah setahun setengah Boy mengikuti berbagai pendidikan seputar kesehatan reproduksi di PKBI. Dia cerita awal bergabung dengan PKBI OKU.
"Awalnya lihat dulu. Ada pameran peringatan Hari Antinarkoba dan Hari AIDS. Pas Boy lewat, ada PKBI. Ternyata itu perkumpulan remaja yang menolak narkoba dan seks bebas," cerita dia kepada di OKU, Summatera Selatan.
Boy menilai perlu tahu banyak soal alasan kuat untuk tidak berhubungan seks bebas di luar pernikahan dan menjauhi narkoba. Dia tidak malu saat mempelajari organ tubuh manusia, terutama bagian vital dan jenis-jenis penyakit menular seksual.
"Reproduksi juga bagian penting dari hidup. Bagaimana caranya memakai KB? Apa itu KB? Oh jadi dua anak itu lebih baik," ungkapnya.
Di balik keinginan remaja yang tengah mempelajai jurusan survei pemetaan di sekolahnya itu, ternyata kenyataan jika kebanyakan remaja di perkotaan di Indonesia menggunakan narkoba dan seks bebas. Namun dia mengklaim di lingkungannya belum menemukan yang menggunakan narkoba dan berhubungan seks bebas pranikah.
"Saya lihat di TV. Ternyata setelah tahu rasanya mereka menyesal. Merusak masa depan," kata dia.
Selepas lulus sekolah dan beranjak kuliah, Boy berjanji tidak akan berhenti mengkampanyekan bahaya narkoba dan kesehatan reproduksi ke teman sebayanya. Meski menurutnya kadang itu terasa sulit.
"Kesulitannya dikasih tahu nggak semua orang yang menanggapi apa yang kita bicarakan. Banyak yang acuh," tutupnya.
Mengkader 100 remaja pertahun sebagai 'agen'
Setiap tahunnya, PKBI OKU keliling sekolah se-kabupaten untuk menjaring anak-anak sekolah untuk menjadi agen kesehatan reproduksi atau yang biasa disingkat kespro. Ketua PKBI Cabang OKU, Tina Malinda mengatakan rata-rata ada 100 siswa dan siswi yang diajak menjadi agen penyuluh PKBI. Mereka 'pekerja sosial' dan tidak dibayar.
PKBI OKU membuat surat resmi ke sekolah untuk menfasilitasi anak didik mengikuti kegiatan penyuluhan. Hal yang disuluhkan seperti pengenakan kanker serviks dan bahaya seks pranikah dengan bebas.
"Kenapa anak muda yang kita rekrut? Karena dengan kaum remaja mudah terpengaruh. Kita ajak ke luar daerah, memberikan pemainan. ada juga pentas drama. bagaimana hobi mereka tersalur," kata Tina di kantor PKBI OKU.
Selain itu, remaja adalah waktu di mana keinginan tahu mereka terhadap informasi sangat besar. Termasuk informasi soal seks.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?