Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, HAMAS, menyalahkan Israel atas mundurnya Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk situasi Hak Asasi Manusia (HAM), Makarim Wibisono.
"Keputusan Pelapor Khusus PBB untuk mengundurkan diri itu akibat kesalahan Israel yang terus menghambat tugas-tugasnya di Palestina yang diembankan oleh PBB," kata Juru Bicara HAMAS Mushir Al Masri yang dhubungi ANTARA dari Kairo, Rabu (6/1/2016) malam waktu setempat.
Makarim Wibisono, diplomat karir Indonesia awal pekan ini secara resmi mengajukan pengunduran diri dengan asalan tidak pernah diberi akses oleh Israel untuk mengunjungi Palestina. Surat pengunduran diri yang telah diajukan kepada Dewan HAM PBB di Markas Besarnya di Jenewa itu secara efektif terhitung mulai 31 Maret 2016.
Menurut Al Masri, Pelapor Khusus PBB sudah beberapa kali berusaha mengunjungi Jalur Gaza melalui Mesir dari Pintu Penyeberangan Rafah-Gaza, namun selalu gagal.
"Kegagalan Pelapor Khusus PBB kunjungi Gaza dari Penyeberangan Rafah itu akibat desakan keras dari Israel kepada pemerintah Mesir," ungkap Juru Bicara HAMAS tersebut.
Makarim yang tercatat sebagai Pelapor Khusus ke-6 untuk Urusan HAM di Wilayah Palestina itu menyatakan kekecewaannya yang mendalam karena sepanjang masa tugasnya, Israel tidak memberikan akses ke wilayah Palestina yang diduduki.
"Sayangnya, semua usaha saya untuk memperbaiki nasib korban-korban pelanggaran HAM Palestina di wilayah pendudukan selalu menjadi sia-sia," dalam siaran persnya pada Senin (4/1/2016).
Wibisono, sejak mengemban mandat sebagai Pelapor Khurus untuk HAM Palestina pada Juni 2014, ia sempat diyakinkan akan mendapat akses untuk meninjau wilayah-wilayah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon sebelumnya menegaskan bahwa negaranya tidak memungkinkan memberi memberi izin Wibisono berkunjung ke Palestina karena Israel melakukan kerja sama dengan semua komite internasional yang tidak anti-Israel.
Menanggapi pernyataan Israel tersebut, Wibisono meyakinkan bahwa ia akan bekerja secara obyektif dan independen tanpa berpihak kepada pihak manapun. Namun Israel telah berulang kali menuduh Wibisono berpihak kepada Palestina dan tidak menghiraukan pendapat Israel.
Sementara itu, berbagai media massa di Timur Tengah secara luas memberitakan pengunduran diri Makarim Wibisono.
Surat Kabar berpengaruh di Timur Tengah, Al Hayat, melaporkan bahwa Wibisono bernasib sama dengan pendahulunya, Richard Folk, dari Amerika Serikat yang juga tidak pernah dizinkan Israel untuk berkunjung ke Palestina.
Koran Al Akhbar menyebut Israel bersikap arogan dengan tidak mengizinkan Pelapor Khurus PBB untuk menjalankan tugasnya secara aman. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Potret Miss Palestina dengan Gaun Bergambar Al-Aqsa, Bikin Dunia Terpukau
-
Suara Lantang Pep Guardiola Dukung Palestina: Dunia Jangan Tutup Mata
-
Profil Melanie Shiraz, Miss Israel 2025 yang Jadi Sorotan karena Tatapan ke Miss Palestina
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Miss Israel Bantah Menatap Sinis ke Miss Palestina, Anggap Netizen Lebay
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob