Suara.com - Seorang pendeta Kanada yang dijatuhi hukuman dipenjara seumur hidup di Korea Utara harus menggali lubang selama berada di di kamp kerja paksa.
Di kamp tersebut, kepada CNN, ia menyatakan dirinya tidak melihat adanya tawanan lain. Dalam sehari, ia harus menggali lubang sendirian selama delapan jam.
Hyeon Soo Lim, kepala pastor di salah satu gereja terbesar di Kanada, ditahan di Korea Utara sejak Februari yang lalu atas tuduhan subversi. Lelaki kelahiran Korea Selatan ini dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup.
Saat ditangkap, Lim yang berusia 60 tahun itu dituduh berupaya menggulingkan rezim berkuasa di Korea Utara.
“Selama ini saya tidak pernah bekerja sebagai buruh. Jadi mengerjakan pekerjaan ini sangat sulit pada awalnya,” terang Lim. “Tetapi sekarang saya sudah terbiasa”
Sebenarnya, tuduhan yang dikenakan kepada Lim, kurang spesifik, tetapi menurutnya, tuduhan makar tersebut dikarenakan dirinya melakukan kritik terbuka terhadap tiga generasi pemimpin Korea Utara.
“Saya mengaku bahwa saya melanggar kewenangan pemerintah, sistem dan aturan Korea Utara,” lanjut Lim dalam wawancara ditayangkan hari Senin (4/1/2016).
Ketika ditanya apakah ‘kejahatan terbesar ketika dirinya berbicara buruk terhadap para pemmipin Korea Utara, dia mengatakan “Ya, saya pikir begitu.”
Saat diwawancara di Hotel Pyongyang, rambut Lim terlihat dipotong dan memakai seragam narapidana dengan nomor 036 di dadanya.
Selama berada dalam kamp kerja paksa, ia bekerja selama 8 jam sehari, 6 hari seminggu dan tidak pernah bertemu dengan tahanan lainnya.
Sementara itu, terlihat dua penjaga dengan raut muka yang tegas membawa Lim ke dalam ruangan. Seorang penjaga memerintahkan Lim untuk duduk, seorang penjaga lainnya memerintahkannya untuk berdiri dan duduk lagi.
Dalam sehari, Lim makan tiga kali. Selain itu, ia juga mendapatkan bantuan medis.
Pihak gereja mengatakan bahwa Lim memiliki masalah kesehatan yang serius yakni menderita tekanan darah yang tinggi.
Menurut pihak gereja Lim telah berkunjung ke Korea Utara lebih dari 100 kali sejak 1997.
Dalam kunjungannya dia membantu mendirikan panti asuhan dan panti jompo. Lim, yang telah tinggal di Kanada sejak 1986 adalah satu-satunya warga barat yang diketahui ditahan di Korea Utara. (Meg Phillips/Reuters/CNN)
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang