Suara.com - Rabu (6/1/2016) malam itu, Wayan Mirna Salihin (27) langsung dilarikan dua temannya, Jessica dan Hani, dan pegawai Restoran Olivier ke klinik kesehatan Damiyanti di Grand Indonesia. Mirna kejang-kejang beberapa saat setelah minum es kopi Vietnam di kafe dan resto Olivier.
Wartawan Suara.com, Senin (11/1/2016), mendatangi klinik tersebut untuk mencari tahu apa yang terjadi malam itu.
"Saya di sini cuma pihak administrasi, saya nggak ngerti kejadiannya seperti apa, saya juga takut ngasih keterangan takut salah. Jadi aku nggak bisa kasih keterangan mbak," kata petugas yang enggan menyebutkan nama.
Staf klinik kesehatan mengatakan kalau dokter yang saat itu menangani Mirna tidak ada di tempat.
"Dokter yang nanganin di sini nggak ada di tempat. Karena kita sistemnya shift-shift-an, kan," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun Suara.com, tak lama setelah ditangani klinik, Mirna dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Namun, nyawa Mirna tidak dapat diselamatkan.
Dari keterangan saksi, sampel sisa kopi Mirna, dan cairan dalam lambungnya, menunjukkan ada yang tidak beres. Kopi yang diminum Mirna mengandung racun mematikan. Racun itu diyakini masuk ke kopi setelah pelayan kafe selesai menyajikannya.
Malam itu, Mirna berada di meja kafe bersama dua temannya, Jessica dan Hani.
Dua perempuan yang terakhir kali bersama Mirna, pagi tadi diajak polisi mengikuti prarekonstruksi di kafe Olivier.
Sampai saat ini, polisi belum mengumumkan apa sebab kematian Mirna dan apakah ada orang yang sengaja ingin menghabisinya.
Dalam prarekonstruksi tadi, sedikitnya diperagakan 60 adegan. Mulai dari kedatangan Jessica, kemudian Hani dan Mirna. Sampai kemudian Mirna minum kopi yang sudah dipesan temannya, kemudian dia merasakan ada yang aneh dengan kopi itu, lalu mulai kejang.
Jenazah Mirna telah dikubur di Tempat Pemakaman Umum Gunung Gadung, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu 10/1/2016).
Keluarganya percaya polisi mampu mengungkap kasus ini. (Eva Aulia)
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus