Suara.com - Pengawal Revolusi Iran dalam satu pernyataannya Rabu (13/1/2016) pagi membenarkan bahwa mereka telah menangkap dua kapal ukuran kecil berbendera Amerika Serikat. Kapal yang mengangkut 10 orang pelaut itu ditangkap di "wilayah Iran" dekat Pulau Farsi di Teluk.
"Pada pukul 16.30 waktu setempat (pukul 20.00 WIB) pada Selasa, dua kapal tempur Amerika yang membawa 10 personel marinir bersenjata yang telah memasuki wilayah Iran ditangkap oleh satuan-satuan tempur pasukan Pengawal AL dan bergerak ke Pulau Farsi," demikian pernyataan resmi itu.
"Para penumpang kapal tersebut, termasuk sembilan laki-laki dan seorang wanita, (diperlakukan) oleh pasukan Pengawal sesuai dengan tradisi Islam, dan mereka dalam keadaan sehat serta ditahan di sebuah lokasi yang layak," tambahnya.
Dua kapal induk pesawat --the USS Harry S. Truman dan French Charles de Gaulle-- berada di perairan internasional dekat Pulau Farsi ketika kapal-kapal AS ditangkap, menurut pernyataan itu.
Kantor berita Iran, Fars, yang dekat dengan Pasukan Pengawal, melaporkan bahwa "kapal-kapal yang melanggar itu berada 2 kilometer di dalam wilayah Iran".
"Informasi ini terekam di alat-alat GPS, dan pasukan Pengawal menyimpan informasi itu," katanya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menghubungi rekan sejawatnya dari Iran Mohammad Javad Zarif. Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Teheran tetapi Kerry dan Zarif terlibat dalam pembicaraan lama mengenai pakta itu dan masih menjalin kontak reguler.
"Ia punya hubungan erat dengan Menlu Zarif dan akan menjalin kontak," kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Jen Psaki kepada CNN.
"Kami tetap berhubungan dengan pihak Iran. Kami telah dijamin mengenai keselamatan mereka dan mereka akan dapat melanjutkan perjalanan segera," katanya.
"Jelasnya, apapun situasi seperti ini akan kami perhatikan dengan sangat serius dan karena itu kami bertindak sangat cepat mengontak dan menentukan sebanyak mungkin yang kami bisa." Seorang pejabat pertahanan AS, yang minta tak disebutkan jati dirinya, mengatakan satu atau kedua kapal itu -- kapal patroli ukuran kecil -- mungkin mengalami "insiden mekanis." Pulau Farsi berada di Teluk, jalur laut antara Iran dan Arab Saudi, dan memiliki sebuah pangkalan Korps Pengawal Republik Irak, yang memilki unit-unit angkatan lautnya sendiri.
"Pagi ini kami kehilangan kontak dengan dua kapal kecil AS dalam perjalanan dari Kuwait ke Bahrain," ujar seorang pejabat pemerintah AS.
Para pejabat Amerika tidak mempermasalahkan bahwa kapal-kapal itu tampak berada di perairan Iran ketika mereka dicegat oleh pasukan teheran.
Kapal-kapal itu dikatakan oleh pejabat AS sejenis kapal patroli yang panjangnya 20 meter. Kantor berita Fars melaporkan kapal-kapal itu dipersenjatai oleh tiga senapan mesin dan GPS di kapal itu membenarkan keduanya berada di perairan Iran ketika ditangkap.
"Pada tahap ini," kata seorang pejabat senior lainnya, bahwa tak ada indikasi bahwa Iran telah melakukan aksi jahat.
Ben Rhodes, seorang pembantu utama untu keamanan nasional bagi Obama, mengatakan pemerintah berharap "kami dapat menyelesaikan isu ini." (Antara/AFP)
Tag
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta