Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan peristiwa penembakan dan pengeboman di Kawasan Thamrin, Jakarta adalah bentuk teror berskala kecil.
"(Teroris Sarinah) Itu masih kecil, pakai bom rakitan, itu masih (kategori) Kamtibmas (keamanan ketertiban masyarakat)," kata Ryamizard usai acara 'Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, Menolak Radikalisme, Terorisme dan Narkoba' di Lapangan Banteng, Minggu (17/1/2016).
Dia mengatakan, kasus kemarin merupakan urusan dari kepolisian dan Badan Intelejen Negara (BIN) karena skalanya kecil. Bila, teror terjadi menggunakan bom dengan skala besar dan mengancam negara, baru kemudian Kementerian Pertahanan akan membentuk tim khusus.
Kementerian Pertahanan pun sudah menyiapkan diri untuk menghadapi teroris yang berskala besar, yaitu dengan tentara dan alutsista yang mumpuni.
"Kalau sudah menggunakan bom besar, itu masuk alat perang. Kita kan ada alutsista. Alutsista kan alat perang, Indonesia kapan perangnya? Yang akan kami beli adalah untuk menghadapi ancaman nyata, yaitu teroris ini. Kita harus beli alat canggih, jangan sampai mereka (teroris) lebih canggih," paparnya.
Dia menambahkan, benih terorisme yang berasal dari radikalisme saat ini cukup banyak ada di Indonesia. Dalam catatannya, ada 3000an benih radikalisme yang bisa memunculkan terorisme.
Karenanya, dia mendorong supaya program bela negara diwujudkan. Selain untuk kepentingan pasukan, masyarakat bisa menjadi garis terdepan untuk menangkal adanya tindakan seperti demikian.
"Dulu (radikalisme) sedikit sekali, sekarang sudah tiga ribuan, kalau dibiarkan akan bertambah, itu bahaya. Karenanya, saya siapkan bela negara untuk menangkal segalanya. Bela negara itu bersatu," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Diskusi Buku Dibubarkan, Guru Besar UII Sebut Aparat Anti Sains dan Mengancam Demokrasi
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
-
Bareskrim Ringkus 17 Pengedar Narkoba Jelang DWP 2025 di Bali, Ada 6 Sindikat!
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi