Suara.com - Terduga otak bom Thamrin, Jakarta Pusat empat hari lalu dimotori oleh militan ISIS di Suriah, Bahrun Naim. Naim saat ini menetap di Suriah.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan Bahrun Naim memiliki tim sendiri untuk melakukan pengrekrutan anggota. Pengrekrutan itu sistem teknologi informasi (IT).
"Dia menciptakan rekrutmen melalui IT, yang jelas ada rekrutmen yang dilakukn lewat IT," kata Anton di Gedung Humas, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016).
Polri sampai saat ini juga masih mendalami dugaan aliran dana Bahrun Naim atas bom di kawasan Thamrin yang melukai 34 orang, 8 di antaranya meninggal dunia.
"Ini masih didalami, penyelidikan misal pengiriman dana ada yang langsung ada yang berjenjang, dari Suriah ada 200 orang lebih yang sudah pulang, Itu diduga juga jaringan dari Bahrun Naim, tentu saja dia punya jaringan khusus," katanya.
Polisi bintang dua ini juga mengatakan perekrutan dan komunikasi yang dilakukan Bahrun Naim sering melalui jaringan internet.
"Bahrun Nain ini adalah ahli IT, karena sekarang ada teror meliputi IT, dia komunikasi ada yang melalui Facebook, ada yeng melalui path, ada yang instagram macam-macam, ada dari WhatsApp," jelas Anton.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO