Suara.com - Sejumlah organisasi masyarakat Betawi aksi solidaritas untuk korban serangan teror di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, dan mengutuk pelakunya.
"Terus terang kami sebagai warga Jakarta sangat tersinggung sangat terpukul dengan situasi pada tanggal 14 Januari 2016, di mana Jakarta begitu tenang tiba-tiba dikejutkan sama orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata Ketua Forum Pemuda Betawi, Rachmat, di lokasi.
Puluhan orang berjalan kaki dari depan gedung Sarinah ke Starbucks Coffee.
Mereka berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap dan menghukum dalang penyerangan di Thamrin agar teroris-teroris lainnya takut.
"Oleh karena itu kami berharap aparat segera mengungkap kasus ini dengan sejelas-jelasnya biar masyarakat tahu dan bisa dijadikan pelajaran supaya hal ini tidak terjadi lagi, sebagai masyarakat Betawi kami tetap setia pada NKRI kami akan jaga Pancasila dan UUD 1945. Kami nyatakan tidak takut dengan teroris jenis apapun," kata Rachmat.
Rachmat menegaskan orang Betawi tidak takut dengan serangan teroris.
"Buat orang Betawi, bom itu cuma petasan banting yang bisa dibeli di Parung, jadi teman-teman yang menamakan dirinya teroris, tapi bikin kegaduhan di tengah Jakarta, kami ingatkan untuk jangan melakukan hal itu. Teroris itu pengecut karena anda main bom di tengah-tengah rakyat yang tidak bersenjata," katanya.
Mereka juga mengimbau kepada masyarakat, terutama pejalan kaki untuk lebih hati-hati.
"Saya kira aksi di sini kita tunjukan untuk masyarakat pejalan kaki dan Jakarta bahwa waspada perlu, karena cegah dini itu penting. Orang Betawi tidak takut, orang Betawi siap apalagi duel satu satu-satu," kata Rachmat.
Aksi damai tersebut didukung Forum Pemuda Betawi, Forum Betawi Bersatu, Forum Silaturahmi Pemuda Remaja Masjid DKI Jakarta, dan Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah Jakarta.
Di tengah aksi, sekali-sekali, mereka juga menyerukan "Allahuakbar dan sikat teroris, sikat." (Eva Aulia Rahmawati)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO