Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional mengapresiasi tindakan cepat polisi dalam mengatasi aksi pelaku teror yang menyerang kawasan pembelanjaan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) kemarin. Kompolnas menghitung hanya 22 menit polisi hadapi teror Sarinah.
"Kami memperoleh penjelasan dari Kapolda seluruh rangkaian penanganan itu selesai dalam 22 menit. Jadi 22 menit, di mana 12 menit pertama memang pengendalian teroris itu tampaknya bergerak, tapi pada 10 menit terakhir teroris itu sudah dapat dikendalikan," kata Komisioner Kompolnas Muhammad Naseer di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/1/2016).
Naseer sendiri tidak mau menyebut polisi kecolongan dalam menangani serangan yang dilakukan terduga teroris.
"Saya kira tidak. Anda lihat dalam 22 menit semua bisa teratasi. Mereka berempat meninggal, sesuatu yang justru perlu kita apresiasi. Tidak ada kecolongan," kata Naseer.
Menurutnya atas kesigapan polisi yang ikut melumpuhkan aksi teroris juga telah mendapatkan pengakuan di seluruh dunia. Dia mengatakan intelejen dari kepolisian juga telah mengetahui jika Jakarta bakal menjadi target serangan kelompok teroris.
"Ini juga memperlihatkan ada kesiapan. Polisi kecepatan bertindak luar biasa seluruh dunia mengakui," kata Naseer.
Sama halnya dengan Naseer, Komisioner Kompolnas Logan Siagian juga mengapresiasi tindakan polisi yang siap menangani aksi teror. Pihaknya berencana mengajukan nama-nama polisi berani melumpuhkan para teroris kepada Presiden Joko Widodo agar diberikan penghargaan khusus.
"Kita dorong dan apresiasi kepada personil polri yang ikut berjasa perlu diberikan penghargaan, kami ajukan ke presiden untuk tindakan-tindakan kepolisian di luar pada tuntutan tugas nya perlu ada penghargaan-penghargaan khusus," kata Logan.
Dia menilai standart operasional prosedur (SOP) yang dilakukan kepolisian sudah sangat tepat dalam menangani aksi teror tersebut. Dia juga menilai jika penanganan yang dilakukan polisi dalam mengendalikan situasi kerap menggunakan indera keenam. Dari para perwira tersebut, lanjut Logan memang sudah sangat terlatih untuk menangani aksi teror.
"Tugas polisi banyak oleh indra keenam, Kombes Martuani itu bukan perintah operasi menanggulangi tugas, indra keenam dan naluri persis dan kawan-kawan termasuk pamen, ini sudah puluhan tahun dan terlatih," kata Logan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU