Jenguk Korban BOM Thamrin
Baca 10 detik
Beberapa hari setelah serangan teror di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, aparat Polda Metro Jaya gencar menggerebek bandar narkoba di berbagai tempat.
Hal ini memunculkan tanda tanya apakah ini bagian dari upaya polisi memutus mata rantai pendanaan untuk aksi serangan teroris. Soalnya, sebelumnya ada dugaan dana yang dihasilkan dari jaringan bisnis barang haram yang dikendalikan gembong narkoba yang sekarang ditahan di Nusakambangan, Jawa Tengah, dialirkan untuk membantu aksi radikal.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sangat hati-hati menanggapi masalah ini. Dia mengatakan penggerebekan bandar narkoba dalam beberapa hari terakhir tidak ada kaitan dengan aksi terorisme.
"Tidak ada kaitannya dengan itu," kata Haiti kepada Suara.com, Rabu (20/1/2016).
Hal ini memunculkan tanda tanya apakah ini bagian dari upaya polisi memutus mata rantai pendanaan untuk aksi serangan teroris. Soalnya, sebelumnya ada dugaan dana yang dihasilkan dari jaringan bisnis barang haram yang dikendalikan gembong narkoba yang sekarang ditahan di Nusakambangan, Jawa Tengah, dialirkan untuk membantu aksi radikal.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sangat hati-hati menanggapi masalah ini. Dia mengatakan penggerebekan bandar narkoba dalam beberapa hari terakhir tidak ada kaitan dengan aksi terorisme.
"Tidak ada kaitannya dengan itu," kata Haiti kepada Suara.com, Rabu (20/1/2016).
Penggerebekan terhadap bandar narkoba di sejumlah tempat di Jakarta, katanya, sudah terencana. Daerah-daerah, seperti di kampung Berlan, Jalan Slamet Riyadi IV, Jakarta Timur, dan di Jalan Bugis 85, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memang sudah lama menjadi target operasi.
"Jadi kampung-kampung itu kami sudah kenali sejak dulu (tempat peredaran narkoba). Seperti di Berlan, Kampung Ambon (Cengkareng-Jakarta Barat), Koja (Jakarta Utara) hampir setiap bulan digerebek. Tempat sudah jadi sarang pengguna dan pengedar narkoba selama ini," kata Haiti.
"Jadi kampung-kampung itu kami sudah kenali sejak dulu (tempat peredaran narkoba). Seperti di Berlan, Kampung Ambon (Cengkareng-Jakarta Barat), Koja (Jakarta Utara) hampir setiap bulan digerebek. Tempat sudah jadi sarang pengguna dan pengedar narkoba selama ini," kata Haiti.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!