Petugas Labfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP ledakan bom di Starbucks Coffe Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Fraksi Gerindra menganggap revisi UU Terorisme belum urgen direvisi. Usulan revisi sebelumnya dicetuskan Pemerintah setelah melihat perkembangan teror yang belakangan terjadi.
"Menurut saya nggak urgen banget. Kalau indikatornya peristiwa kemarin, menurut saya itu bisa ditangani dengan baik. Urgensinya harus kita kaji ulang," kata Anggota Fraksi Gerindra Desmon J Mahesa di DPR, Rabu (20/1/2016).
Menurut Wakil Ketua Komisi III ini, yang penting sekarang ini adalah mengklarifikasi pelaku teror penembakan dan pengeboman di Jalan Thamrin, Jakarta. Sebab, pelakunya sudah disebut polisi berasal dari ISIS, namun faktanya masih terbantahkan.
"Yang penting sekarang itu diklarifikasi, apakah betul ISIS, ini kan nggak jelas," ujarnya.
Anggota Fraksi Gerindra lainnya, Supratman Andi Agtas mengatakan, UU teroris yang saat ini berlaku masih cukup baik. Menurutnya, yang penting adalah kordinasi antar-instansi. Seperti, Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT), serta kepolisian yang saling bekerjasama.
"Kalau kami berpandangan masih cukup baik. Kita harap supaya tidak ada tumpang tindih dalam penanganan terorisme, yang diperlukan adalah kordinasi," kata Supratman.
Ketua Badan Legislatif (Baleg) ini, mengatakan, daripada menambah revisi UU Terorisme ini, DPR seharusnya menyelesaikan tugas Program Legislasi Nasional (Prolegnas) DPR 2015. Ada 37 RUU yang belum selesai ditangani.
"Rapat kemarin dengan seluruh pimpinan Komisi untuk Prolegnas, supaya tidak menambah dulu RUU dulu agar menyelesaikan prolegnas 2015, karena itu akan menambah bean. Kalau Prolegnas 2015 bisa diselesaikan dipertengahan tahun, bisa diselesaikan, tiap komisi bisa menambah 2 RUU lagi," kata Supratman.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan