Suara.com - Klinik umum dr. Damiyanti dan Rekan di Grand Indonesia Mall, Jakart aPusat, merupakan klinik pertama yang menangani Wayan Mirna Salihin (27) usai minum es kopi Vietnam yang mengandung sianida di kafe Olivier.
Sejak kasus kematian Mirna mencuat, staf dan dokter klinik Damiyanti terkesan tertutup kepada media massa. Beberapa kali wartawan Suara.com datang ke sana, staf selalu mengatakan tidak tahu soal peristiwa yang terjadi pada Rabu (6/1/2016) itu.
"Saya nggak tahu mbak, tanya saja ke pihak ke GI (Grand Indonesia). Pada saat itu (kejadian tewasnya Mirna) saya nggak bertugas di sini," ujar salah satu petugas klinik saat ditemui Suara.com, Jumat (22/1/2016).
Ketika ditanya lebih jauh mengenai siapa dokter yang menangani Mirna pada Rabu itu, dia juga mengaku tidak tahu.
"Dokternya nggak menetap di sini mbak, pindah-pindah. Jadi saya nggak tahu mbak. Lebih lengkap tanya saja mbak ke pihak Grand Indonesia dan kepolisian," katanya.
Awalnya, pintu masuk klinik dalam keadaan terbuka, pintu segera ditutup setelah wartawan bertanya-tanya soal kasus Mirna. Alasan pintu ditutup karena ruangan tidak dingin. Klinik Damiyanti terletak di lantai LG, West Mall.
Di dalam klinik itu, tadi hanya terlihat dua orang, perempuan dan lelaki.
BACA JUGA:
Jessica Perintahkan Pembantu Buang Celana Usai Kematian Mirna
Kasus Mirna masih ditangani Polda Metro Jaya. Polisi belum menyimpulkan kasus ini.
"Ini kan membongkar sebuah kasus tidak bisa berdasarkan asumsi, harus berdasarkan fakta dan alat bukti. Jadi kami masih mengembangkan pemeriksaan, mencukupi keterangan saksi-saksi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/1/2016).
Polisi tidak mau membuat kesalahan dalam menyimpulkan kasus Mirna. Itu sebabnya, keterangan ahli dan saksi kasus ditelaah dan di-crosscheck terus.
"Kemudian dari psikologi dan psikiater forensik mereka sedang menyusun dan nanti diberikan ke kami. Itu nanti jadi dua keterangan ahli lain. Harus ada ahli pidana, dan ahli lain," katanya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Eks Deklarator ISIS: Ratusan Orang Dibaiat di Masjid-masjid Umum
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi