Suara.com - Uni Eropa (UE) melalui pembukaan kantor perwakilan untuk ASEAN di Jakarta, berharap mampu mengembangkan kerja sama dalam menangani terorisme.
"Ke depannya kami akan membuat peta jalan kerja sama mengenai masalah terorisme, juga untuk mencegah ideologi ekstrem dan radikalisasi di dalam kawasan Uni Eropa serta ASEAN," tutur Duta Besar UE untuk ASEAN Francisco Fontan Pardo di Jakarta, Selasa.
Menyadari bahwa terorisme merupakan ancaman serius bagi kawasan Eropa serta Asia, Direktur Mitra Wicara ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Derry Aman mengatakan bahwa selama ini UE dan ASEAN telah mengupayakan langkah-langkah konkret untuk menangani terorisme.
"Kami bekerja sama melalui pendekatan politik. Berdasarkan komitmen yang kami sepakati dalam tahap pembicaraan antarpemerintah negara-negara anggota, kami mencoba menerapkannya dalam sebuah langkah konkret," ujar dia.
Selain terorisme, ASEAN dan Uni Eropa juga menghadapi tantangan kemanusiaan, ASEAN dengan kasus pengungsi Rohingnya dari Myanmar yang sempat menjadi isu utama pada 2015, sedangkan Uni Eropa dengan kasus banjir pendatang yang berasal dari Timur Tengah, terutama Suriah.
Seperti diketahui, para pendatang ilegal tersebut terpaksa menyelamatkan diri dari konflik, perang, dan penderitaan di negaranya.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Francisco menyatakan bahwa Uni Eropa sangat kritis dan memiliki perhatian besar terkait isu kemanusiaan.
"Kami menjunjung tinggi kesepakatan HAM internasional, karena itu kami selalu meningkatkan dialog dan kerja sama untuk memastikan pemenuhan HAM dalam lingkup global, terutama di kawasan UE dan ASEAN sebagai salah satu mitra kami," katanya.
Sementara itu, Derry Aman berpendapat Indonesia, sebagai negara yang juga terkena imbas membeludaknya arus pengungsi Rohingnya, dapat belajar dari beberapa negara Eropa tentang penanganan pendatang.
"Dalam konteks kerja sama ASEAN-UE, kami bisa belajar banyak dari pengalaman warga Eropa yang menangani ribuan pengungsi. Selama ini UE telah membuktikan diri sebagai rekan kerja sama yang baik untuk ASEAN, dan saya berharap kerja sama saling menguntungkan ini bisa terus berlanjut," ujarnya.
Selain untuk menangani berbagai tantangan dalam proses perkembangan kedua kawasan, pembukaan kantor perwakilan UE untuk ASEAN juga dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama antarkawasan dan menyediakan kerangka kerja sektoral yang lebih koheren.
Untuk mendukung integrasi ASEAN dan Sekretariat ASEAN, UE mengalokasikan dana lebih dari 170 juta Euro selama periode 2014-2020. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 100 juta Euro dari yang diberikan UE pada periode 2007-2013. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan