Suara.com - Banyak perubahan besar yang terjadi setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi terkait nuklir Iran beberapa pekan lalu. Salah satunya adalah dibinanya kembali kerja sama di antara Prancis dan Iran dalam bidang perdagangan dan pertanian.
Prancis dan Iran, pada hari Kamis (28/1/2016), menyepakati kerja sama perdagangan dan ekspor. Selain berencana membeli lusinan pesawat Airbus buatan Prancis, Iran juga kembali menggandeng produsen mobil Prancis, Peugeot yang dahulu pernah bekerja sama dengan mereka sebelum embargo dijatuhkan.
Kesepakatan yang sejauh ini baru wacana dan belum diteken tersebut dikemukakan dalam forum bisnis Prancis-Iran yang dihadiri Presiden Iran Hassan Rouhani dan menteri serta para pelaku usaha Prancis.
Selain kerja sama dengan Peugeot dan pembelian pesawat Airbus, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls juga mengatakan bahwa kedua belah pihak akan menyepakati kerja sama dalam bidang kesehatan, pertanian, dan lingkungan hidup.
Kesepakatan ini terbilang unik. Pasalnya, kedua negara punya latar belakang hubungan diplomatik yang cenderung kurang baik. Prancis adalah salah satu negara yang paling vokal mengkritik Iran dalam pembicaraan pencabutan embargo.
"Marilah kita lupakan perbedaan-perbedaan di masa lalu dan memulai sesuatu yang baru," kata Rouhani dalam pidato yang disampaikan kepada forum bisnis tersebut.
Belum jelas berapa jumlah pesawat Airbus yang akan dibeli Iran dari Prancis. Iran, awal pekan ini, memperkirakan bakal membeli antara 114 sampai 127 pesawat Airbus. Namun, pihak Airbus belum mau berkomentar.
Bagi Peugeot, rencana kerja sama dengan Iran adalah sesuatu yang amat krusial. Pasalnya, perusahaan tersebut bisa dikatakan hampir bangkrut. Peugeot berharap bisa menjual 400.000 mobil per tahun pada 2029 nanti. Sejak penjualan mobil di Iran berhenti pada tahun 2012 lalu, Peugeot kehilangan 10 persen pangsa pasar globalnya.
Tak cuma pesawat dan mobil, kerja sama juga kabarnya akan dilakukan Iran dengan perusahaan kereta api nasional SNCF dan produsen aluminium Prancis, Fives. (Reuters)
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Calvin Verdonk Jalani Hari Sial: Main 5 Menit, Kartu Merah, Lille Tumbang dari Strasbourg
-
Performa Ganas Calvin Verdonk, Bikin Lille Terus Konsisten di Eropa
-
Starter Lagi! Calvin Verdonk Buktikan Kualitas saat Lille Taklukkan Angers
-
PSG Konfirmasi Desire Doue Cedera, Absen Lawan Bayern Munich
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta