Suara.com - Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum dari Yotin Kuarabiab, nahkoda kapal Silver Sea Thailand membeberkan perseteruannya dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Susi Pudjiastuti. Perseteruan bermula ketika kapal Silver Sea diduga mencuri ikan di perairan Indonesia.
"Begini, persoalan ini kan Ibu Susi yang mulai, jadi kalau ibarat lagu dangdut kau yang mulai kau yang mengakhiri. Beliau mulai duluan di media dan medsos nyerang," ujarnya usai syukuran dan peluncuran buku ensiklopedi pemikiran Yusril Ihza Mahendra di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (6/2/2016).
Yusril menjelaskan, sampai saat ini kapal Silver Sea masih ditahan di Dermaga Lanal Sabang, setelah ditangkap Agustus lalu. Namun, hingga kini, berkas tuduhan pencurian ikan belum juga dilimpahkan ke pengadilan.
"Saya jadi kuasa hukum mereka, karena ingin bagaimana sebaiknya menyelesaikan persoalan ini. Sebenarnya niat saya seperti itu. Sebenarya saya (sudah) bicara di dubes Thailand, jangan menyulitkan pemerintah kita dan Thailand, kalau kita bisa nangkap kapal Thailand, mereka bisa juga nangkap kapal kita," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung pernyataan Menteri Susi yang menganggap dirinya tidak nasionalisme, sehingga mau membela negara luar. Menurut Yusril, seorang tersangka atau orang yang dituduh mencuri baru dinyatakan bersalah apabila kasusnya telah diputus di pengadilan.
"Mencuri atau tidak mencuri dibuktikan di pengadilan, tapi setelah kapal ditahan 3 Agustus 2015 sampai saat ini belum dibawa (ke pengadilan)," katanya.
Sebagai kuasa hukum, Yusril menyatakan kapal tersebut tidak melintasi perairan Indonesia, apalagi mencuri ikan dari laut NKRI.
"Baru dia mau melintas wilayah Indonesia tiba-tiba dipanggil personil angkatan laut dan dikejar, ternyata kapal itu nggak menyalakan radio panggil," katanya.
Yusril juga meminta kepada Kementerian KKP untuk bisa segera membawa kasus ini ke pengadilan.
"Penyelidikan 30 hari, jaksa kembalikan ini (berkas) karena tidak ada buktinya sampi hari ini udah 6 bulan nggak kunjung dilimpahkan ke pengadilan. Jaksa bilang nggak ada buktinya sampai hari ini kapal ditahan," ujarnya
"Ikannya dinyalakan terus mesin pendinginnya, dan awak Thailand terkatung-katung, lalu bingung paspornya nggak ada izin (ke perairan Indonesia) karena memang bukan mau ke Indonesia udah tertahan, terkatung-katung," jelasnya.
Lebih lanjut, ia memastikan apabila persoalan ini semakin berlarut-larut, maka akan berdampak pada kerja sama antara kedua belah negara. Pemerintah Thailand, dikatakan Yusril, tidak menutup kemungkinan untuk menuntut pemerintah Indonesia.
"Ini lama-lama bisa jadi masalah antara Indonesia dengan Thailand, bisa juga kapal negara kita ditangkap Thailand. Itu yang mau saya selesaikan, bukan saya tidak nasionalis. Saya ingin menyelesaikan masalah itu secara adil, akhirnya saya diserang, saya jawab juga," jelas Yusril.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada