Suara.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat Pulau Dewata untuk lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial dan jangan menggunakan identitas palsu untuk menyampaikan pendapat.
"Saya tak alergi kritik. Tetapi caranya jangan sembunyi-sembunyi dengan akun abal-abal seperti itu. Kalau memang berani dan benar-benar ingin menyampaikan aspirasi, dapat memanfaatkan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) ini," kata Pastika saat berorasi dalam PB3AS, di Denpasar, Minggu.
Menurut Pastika, media sosial sebagai dampak perkembangan teknologi informasi banyak membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Terlepas dari banyak menfaat positifnya, media ini kerap dimanfaatkan pihak yang sukanya hanya "ngomel" di belakang dan tidak berani menunjukkan jati diri.
"Paling gampang di sosmed membuat akun dengan identitas palsu lalu ngomel dan marah-marah," ujarnya.
Masih terkait kemajuan teknologi, dia juga menyinggung keberadaan transportasi berbasis dalam jaringan (daring) yang mulai merambah Bali. Pada prinsipnya, kata dia, pemerintah daerah tetap akan melindungi kepentingan pelaku usaha lokal.
Namun dia juga mengingatkan bahwa pesatnya kemajuan teknologi informasi tidak bisa dibendung. Oleh karena itu, pelaku usaha transportasi di Bali diharapkan mengikuti perkembangan tersebut. "Kalau mereka menggunakan media online, kita juga harus pakai," ucapnya.
Belum lagi, imbuh Pastika, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memungkinkan tenaga asing bekerja di Bali. "Tak menutup kemungkinan, sebentar lagi sopir dari Filipina akan masuk Bali dengan penampilan mereka lebih menarik dan bahasa Inggris lebih bagus. Apa kita akan diam saja dengan kondisi yang ada saat ini," tanyanya.
Selain tantangan dari luar, Bali juga akan menghadapi ketatnya persaingan dengan destinasi pariwisata dalam negeri. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang akan mengenjot pembangunan sektor kepariwisataan di 10 destinasi yang tersebar di sejumlah daerah.
Dengan gelontoran dana masing-masing sebesar Rp20 triliun, 10 kawasan itu disiapkan menjadi Bali kedua dan menjadi magnet pariwisata nasional. Sejumlah kawasan yang sudah mulai dikembangkan antara lain Danau Toba, Borobudur, Banyuwangi, Mandalika Lombok, Labuan Bajo dan Raja Ampat.
"Mengingat ketatnya persaingan yang dihadapi, mari kita sikapi. Tak ada pilihan selain meningkatkan kualitas diri. Jadi lebih cerdas, berani, jujur, bersih dan bertanggung jawab," ujar Pastika. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu