Suara.com - Letusan Gunung Bromo masih belum stabil dan masih tinggi. Kondisi gunung masih siaga.
"Gempa tremornya menurun, namun letusannya masih cukup kuat dan belum stabil selama beberapa pekan terakhir. Sehingga statusnya masih tetap siaga," kata Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016).
Sinar api dari puncak kawah Bromo sudah teramati sejak Desember 2015 hingga Februari 2016 dan terlihat sangat jelas pada malam hari. Sehingga hal itu menunjukkan energi masih kuat dalam dapur magma Gunung Bromo.
"Lava pijar tersebut bisa terlontar sewaktu-waktu, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi batas rekomendasi jarak aman seiring dengan statusnya yang masih siaga," tuturnya.
Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) itu masih mengeluarkan suara gemuruh lemah hingga sedang dan gempa letusan juga masih terjadi disertai dengan embusan asap sulfatara.
"PVMBG melakukan evaluasi aktivitas Gunung Bromo setiap seminggu sekali, sehingga saat ini kami masih belum bisa menyampaikan untuk hasil evaluasi aktivitas Bromo sepekan terakhir," paparnya.
Data di PVMBG tercatat aktivitas Gunung Bromo pada 10 Februari 2016 pukul 06.00 WIB-12.00 WIB, secara visual cuaca mendung, suhu 14-20 derajat celcius, asap kawah teramati putih hingga kelabu dengan tekanan sedang hingga kuat, tinggi asap sulfatara berkisar 900 meter dari puncak atau 3.229 mpdl dengan arah angin condong ke barat-barat daya, dan terdangar suara gemuruh lemah-sedang dari kawah.
"Untuk seismik tercatat gempa tremor dengan amplitudo 1-20 milimeter, namun dominan 4 milimeter, kemudian tiga kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 36 milimeter dan satu kali vulkanik dangkal dengan amplitudo maksimal 21 milimeter," katanya.
Hendra mengatakan status Gunung Bromo masih siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam dalam radius 2,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Bromo, sehingga jarak tersebut harus steril dari aktivitas warga dan wisatawan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan