Suara.com - Kepala Polisi Daerah Metro Inspektur Jenderal Tito Karnavian siap mengerahkan pasukan untuk mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan tempat prostitusi dan perjudian di Kalijodo.
"Saya siap membantu perintahkan anggota kepolisian kalau diminta untuk perbantukan penertiban," kata Tito di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (12/2/2016).
Seperti apa bentuk dukungannya, Tito mengatakan nanti akan dikoordinasikan dulu dengan pemerintah dan aparat terkait.
"Kami akan bicarakan mekanismenya, nanti dengan pemda, kodam dan polda di minggu depan" kata Tito.
Tito menyadari penertiban kawasan Kalijodo tidak bakal mudah karena preman-preman ikut bermain di sana.
"Jelas harus itu, kita siapkan pasukan sebanyak mungkin terutama menghadapi premanisme di wilayah tersebut. Tempat itu jangan sampai didiamkan terus-menerus dan kita akan rapatkan itu di pekan depan dengan pak gubernur (Ahok) atau wakil gubernur," kata Tito.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin ada aparat keamanan dan aparat pemerintah yang sengaja membiarkan Kalijodo eksis karena mereka mendapatkan benefit dari sana.
"Pasti ada terlibat oknum, kalau nggak ada nggak mungkin bisa bertahan begitu lama Kalijodo. Jangan lihat kecil gitu lho," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Ahok juga meyakini perputaran duit yang terjadi di kawasan malam Kalijodo sangat besar.
"Ini uangnya besar. Ini bukan cuma prostitusi, kalau lihat sejarah dari dulu kan ada perjudian. Perjudian itu yang kencang, makanya kita pikir kalau gitu selesaikan saja sekalian," kata Ahok.
Nama Kalijodo kembali jadi perbincangan usai kasus empat orang meninggal di Jalan Daan Mogot, kilometer 15, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (8/2/2016) dini hari, setelah ditabrak mobil Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung Prasetio (24). Belakangan, Riki ketahuan baru pulang dari kafe dan karaoke di Kalijodo.
Kalijodo merupakan tempat prostitusi legendaris, usianya lebih dari setengah abad. Organisasi masyarakat yang selama ini gembar-gembor menutup tempat prostitusi di Jakarta pun tak berani mengganggu kawasan tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Prabowo Mau Manfaatkan Uang Sitaan Koruptor, Ini Pos-pos yang Bakal Kecipratan
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target