Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara masih memberlakukan status siaga darurat sejak letusan Gunung Soputan, Sabtu (6/2) lalu dan sampai saat ini belum dicabut.
"Siaga darurat ini sesuai koordinasi dengan pihak terkait baik di daerah maupun pusat," katanya Kepala BPBD Minahasa Tenggara Joppie Mokodaser di Ratahan, Minggu.
Dirinya menuturkan status siaga darurat tersebut berlaku selama tiga bulan sejak waktu ditetapkan setelah terjadinya bencana.
"Pemberlakuan siaga darurat ini sejak erupsi Soputan pada awal tahun 2016 dan sampai saat ini masih diberlakukan," katanya. Lebih lanjut katanya, sampai saat ini juga status Gunung Soputan masih siaga dikarenakan masih adanya aktifitas vulkanik di area gunung.
"Manusia juga masih dilarang mendekati gunung, karena saat ini, masih terjadi tremor-tremor pada Gunung Soputan, berdasarkan data di pos pengamatan, ujar Joppie.
Menurut Joppie pihaknya masih menunggu informasi terkait penetapan status Gunung Soputan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
"Kita harap masyarakat dapat bersabar dan berdoa, agar hal ini akan segera normal kembali," ujarnya. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional