Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyambut satu persatu kepala negara/pemerintahan ASEAN yang hadir untuk pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN di Sunnylands, California, AS.
Presiden Obama menyambut masing-masing kepala negara/pemerintahan ASEAN yang hadir di Entry Court, Sunnylands Center, California, AS, Senin sekitar pukul 15.20 waktu setempat atau Selasa pagi waktu Jakarta (16/2/2016), yang turun dari mobil untuk kemudian menyalami, berfoto, dan mengajak masuk ke ruang holding.
Pada urutan pertama Sekretaris Jenderal ASEAN hadir, bendera ASEAN pun dikibarkan berdampingan dengan bendera AS oleh dua tentara AS. Kemudian Presiden Obama menyambut Sekjen ASEAN Le Luong Minh.
Selanjutnya Wakil Presiden Myanmar yang mewakili Presiden Myanmar Thein Sein, hadir dan diperlakukan serupa oleh Presiden Obama dengan bendera negara tersebut dikibarkan oleh tentara AS diapit oleh bendera AS dan bendera ASEAN.
Berturut-turut kemudian Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Selanjutnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada urutan ke-9.
Dilanjutkan Presiden Filipina Benigno S Aquino III, Presiden Laos Choummaly Sayasone, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Dalam retreat 1 pertemuan KTT AS-ASEAN tema yang diambil yakni Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community. Pertemuan bertempat di Interactive Gallery Sunnylands Center & Gardens.
Presiden AS Barack Obama memberikan opening remarks kemudian dilanjutkan opening remarks oleh Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos sebagai Chair of ASEAN.
Presiden AS selanjutnya mengundang para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN untuk menyampaikan intervensinya masing-masing.
Remarks oleh Presiden RI pada sesi 1 segmen 1: Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community. Kemudian closing remark oleh Presiden Laos dan closing remark oleh Presiden AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Huawei Dorong Akselerasi Ekonomi Digital ASEAN Lewat Pelatihan Teknologi untuk 100 UKM
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU