Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta jajaran Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) tingkat daerah mengawasi 18 pondok pesantren yang berpotensi memunculkan radikalisme berdasarkan adanya santri yang terlibat terorisme.
Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT di Jakarta, Selasa (23/2/2016) malam, berharap peran penelitian dan pendataan lokasi oleh FKPT di daerah dapat semakin ditingkatkan pada 2016.
"Alokasi Rp1 miliar untuk masing-masing FKPT harus dipertanggungjawabkan dengan peningkatan penelitian dan pendataan lokasi radikalisme di daerah," kata dia.
Saat ini terdapat 32 FKPT di tingkat provinsi di Indonesia. Dua provinsi yang belum memiliki Forum ini adalah Papua dan Papua Barat.
FKPT sendiri bertugas di daerah untuk meneliti potensi gerakan terorisme, membuat sistem siaga dini bahaya terorisme, pelatihan antiterorisme bagi pemuda, mengedukasi semua elemen masyarakat, serta pembinaan napi dan mantan napi.
BNPT mencatat terdapat 18 ponpes yang terindikasi berpotensi memunculkan pengaruh radikalisme, di antaranya Islam Amanah di Poso (terkait Jemaah Islamiyah dan kerusuhan Poso), Nurul Hadid dan Al-Muttaqin di Cirebon (terkait Jemaah Islamiyah dan Jemaah Anshorut Tauhid), Al-Abqory di Serang (terkait Jabhat Al-Nusra), Al-Islam di Serang (terkait Jemaah Anshorut Tauhid), dan Darul Aman di Makassar (terkait Jemaah Islamiyah dan Majelis Mujahidin Indonesia).
"Saya yakin jumlahnya bisa tambah, bisa kurang, karena tolok ukur awalnya keterlibatan dari santri, tenaga pengajar, atau kolaborasi dengan kelompok radikalisme yang telah diproses hukum," kata Saud.
Dia mengatakan pula bahwa pihaknya serba sulit dalam mengungkap radikalisme di pondok pesantren.
"Al Mukmin di Ngruki mengaku tidak mengajarkan terorisme, termasuk yang di Tanah Runtuh, Palu. Jadi kami sebenarnya tidak mau mengatakan potensi radikalisme, tapi memang kenyataannya seperti itu," kata dia.
Selain itu, Saud mengatakan bahwa penggolongan pondok pesantren tersebut merupakan masukan bagi pihak pengelola pondok tersebut untuk menjalin dialog. "Pondok ini harus terbuka, tidak eksklusif, apalagi jika ada yang masih mengarah ke terorisme," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Link Resmi Cara Cek Penerima Bansos Kemensos September 2025
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
-
Cara Cek Bansos Kemensos Tahap III 2025, Bisa Online dan Offline
-
Mantan Intelijen Kuliti Teror Politik: Penjarahan Rumah Demi Bungkam DPR?
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026