Suara.com - Badan Intelejen Negara (BIN) meminta kewenangan untuk menginterogasi terduga teroris dengan cara memanggilnya untuk diperiksa. Hal itu sempat disampaikan Ketua BIN Sutiyoso dalam rapat dengan Komisi I DPR di DPR, Senin (29/2/2016).
"Kami mau memanggil orang gitu untuk mendalami sebuah informasi. Kami kan perlu mendalami informasi," kata Sutiyoso usai rapat di DPR.
Dia menerangkan, pemanggilan orang untuk kebutuhan intelejen ini berbeda dengan penangkapan seperti yang dilakukan kepolisian. Sutiyoso menegaskan, pemanggilan untuk pemeriksaan dan mendalami informasi. Tidak akan dilakukan penahanan, seperti di kepolisian.
"Memanggil orang ini bukan menangkap seperti polisi," tuturnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq akan mengkaji keinginan BIN itu. Sebab, usulan itu tidak tercantum di dalam draf revisi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang saat ini dibahas DPR dan Pemerintah.
"Masih mungkin didiskusikan sepanjang ada koridor yang jelas, batasan yang jelas. Sehingga masuk kepada penyalahgunaan kewenangan, masuk ke wilayah pro justicia," kata Mahfudz.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu