Suara.com - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso menyebut,kekhawatiran Pemerintah Australia yang mengeluarkan travel advisory untuk warga Australia ke Indonesia, adalah tindakan tepat. Apalagi dasarnya adalah rencana serangan teroris ke Indonesia.
Ketakutan Australia sudah terpantau oleh BIN. Hanya saja, BIN tidak bisa mengambil langkah karena kewenangannya yang dibatasi.
Dalam aturan, tugas BIN dibatasi hanya melakukan pengintaian tanpa melakukan penangkapan.
"Tapi kan ini saya tidak bisa infokan ke Anda mau digarap bagaimana. Kami sudah mengerti sebelum mereka (Australia). Juga deteksi terus dari Pemda DKI Jakarta. Itu saja yang bisa saya jelaskan. (Ancaman) in bukan barang baru berita itu bagi kami," kata Sutiyoso di DPR, Jakarta, Senin (29/1/2016).
Menurut politisi Partai Keadilan, dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu sudah sepantasnya BIN minta ditambah kewenangannya. Karenanya, dalam rapat BIN dengan Komisi I DPR hari ini, dia akan meminta kewenangan BIN diperluas.
"Cuma kan seperti yang diketahui undang-undang belum memungkinkan tangkap orang seperti itu. Itu lah yang kami minta revisi undang-undang itu. Tapi sekarang kami tahu lah jaringan-jaringan itu," kata Sutiyoso.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran