Suara.com - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan bahwa berdasarkan pencitraan satelit NOAA melalui sensor modis Terra dan Aqua, terdeteksi 20 titik panas masih menyebar di Provinsi Riau.
"Berdasarkan pantauan satelit pada Sabtu pukul 05.00 WIB, 20 titik panas menyebar di tiga kabupaten dan kota se Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Sabtu (5/3/2015).
Ia menjelaskan, ke 20 titik panas itu terdeteksi di Bengkalis dua titik, serta Dumai dan Siak masing-masing sembilan titik. Sementara itu, dari 20 titik panas tersebut, 16 diantaranya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan.
Ke-16 titik api itu tersebar di Dumai dan Siak masing-masing tujuh titik serta Bengkalis dua titik. Keberadaan titik api di Riau terus terpantau BMKG dalam beberapa pekan terakhir.
Meski begitu, Sugarin mengatakan bahwa kondisi jarak pandang di wilayah itu masih normal antara lima hingga delapan kilometer.
Hingga saat ini, dua kabupaten telah menetapkan status siaga kebakaran lahan dan hutan yakni Bengkalis dan Meranti. Kota Dumai dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menetapkan status serupa.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menegaskan bahwa pemerintah setempat akan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan di sejumlah wilayah itu.
"Kita maksimalkan dulu sumber daya yang ada sebelum mengajukan bantuan ke pusat. Selain itu, saat ini baru dua daerah yang menetapkan siaga darurat kebakaran lahan. Mungkin jika ada dua lagi daerah yang menetapkan status yang sama, akan kita pertimbangkan pengajuan bantuan ke pusat," jelasnya.
Lebih jauh, dia mengatakan saat ini Riau masih memliki anggaran sekitar Rp100 miliar yang tersebar di beberapa SKPD yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi kebakaran lahan. (Antara)
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka