Suara.com - Tak mau kalah dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memiliki relawan militan, Teman Ahok, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung), juga mempunyai relawan bernama Jaringan Suka Haji Lulung.
Relawan tersebut membantu menghimpun dukungan warga Jakarta melalui pengumpulan fotokopi KTP dan tandatangan. Penggalangan dukungan ini untuk memuluskan langkah kandidat maju ke Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017 melalui jalur independen.
Lulung ingin tahu duluan mana yang berhasil mengumpulkan fotokopi KTP warga Jakarta antara relawannya dan relawan Ahok.
"Karena itu saya turutin omongan dia (bakal maju independen kalau PPP masih ada masalah), saya akan independen. Duluan mana nanti dukungan KTP-nya saya sama dia," kata Lulung, Kamis (10/3/2016).
Teman Ahok sendiri sebenarnya sudah berhasil mengumpulkan fotokopi KTP sebanyak 777.957 lembar atau sudah melebihi batas yang ditentukan KPUD.
Lulung juga menantang Ahok untuk tetap konsisten maju lewat jalur independen karena sebelumnya sudah mengumumkan Kepala Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono sebagai pasangan.
"Nah yang kedua kalau Ahok sudah nentang saya dia konsisten dong kepada independen, jangan ngerengek lagi ke partai-partai. Ngapain dia terima Nasdem lagipula kan? Kalau dia terima Nasdem berarti dia masih munafik," kata Lulung.
"Kan udah bilang independen dari awal, deparpolisasi (mempengaruhi masyarakat agar tak memilih partai) dia, kan. Ingat dong konsisten jangan munafik, dia kan pejabat negara yang didenger omongannya sama orang," Lulung menambahkan.
Saat ini, Ahok sudah mendapatkan dukungan secara resmi dari Partai Nasional Demokrat. Nasdem siap mendukung Ahok maju lewat partai atau lewat non partai.
Lulung juga sudah mendapatkan dukungan dari PPP kubu Djan Faridz.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu