Suara.com - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto membidik posisi unggulan dalam Olimpiade Rio 2016 agar lebih berpeluang meraih gelar juara.
"Jika dilihat dari poin Olimpiade, kemungkinan besar kami sudah masuk. Tapi, kami berdua akan lebih nyaman bermain jika ditetapkan sebagai pasangan unggulan sehingga pada putaran-putaran pertama tidak menghadapi sesama pasangan unggulan," kata Praveen di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa malam (15/3/2016), selepas mengikuti turnamen All England 2016.
Pasangan yang menjuarai nomor ganda campuran All England 2016 itu mengaku tidak menganggap gelar juara sebagai beban dalam kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
"Buat apa menjadi beban? Lebih baik kami ganti itu sebagai motivasi saja," kata Praveen.
Pasangan yang menempati peringkat delapan dunia itu menuntaskan kemenangan pada putaran final All England 2016 setelah mengalahkan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dalam pertandingan selama 43 menit dengan skor 21-12, 21-17.
"Tentu kami sangat bangga dapat menjuarai All England yang merupakan kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia," kata Ucok, sapaan akrab Praveen Jordan.
Sementara, Debby tidak memikirkan catatan tujuh kali kekalahan dari pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei sebelum menjalani pertandingan semifinal turnamen tingkat superseries premier itu.
"Rekor pertemuan itu tidak terlalu penting meskipun sedikit berpengaruh. Jika pemain sudah masuk lapangan, mereka punya peluang yang sama. Hanya, siapa yang lebih siap untuk memanfaatkan kesempatan di lapangan," kata Debby.
Praveen/Debby mengalahkan Zhang/Zhao dalam semifinal All England 2016 dengan skor 21-19, 21-16.
Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto mengatakan gelar juara bagi Praveen/Debby dalam turnamen berhadiah total 550 ribu dolar AS itu memberikan "angin segar" untuk PBSI dan masyarakat Indonesia.
"Paling tidak, Indonesia akan lebih percaya diri dan punya keyakinan untuk mendapatkan hasil terbaik menghadapi Olimpiade," kata Budiharto. (Antara)
Berita Terkait
-
Jadwal Hylo Open 2023 Hari Ini: 3 Wakil Indonesia Tampil, Ada Rehan/Lisa
-
French Open 2023: Tampil Dominan, Praveen / Melati Lewati Babak 32 Besar
-
China Open 2023: Praveen/Melati Tuntaskan Misi ke Babak 16 Besar
-
Australian Open 2023: Praveen/Melati Melaju ke Babak Kedua, Rehan/Lisa Terhenti
-
Australian Open 2023: Praveen/Melati Berhasil Amankan Tiket Babak 16 Besar
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?