Suara.com - Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB dr H Mawardi Hamry MPPM yang dilaporkan hilang dari rumah dinasnya sejak Rabu (23/3/2016) kemungkinan diculik, kata salah seorang anggota keluarganya di Mataram, Sabtu (26/3/2016).
Zulkifli Hamry, adik kandung dr Mawardi mengatakan pihak keluarga mulai menduga hilangnya Direktur RSUP NTB itu terkait aksi penculikan.
"Dugaan hilang karena diculik pasti ada. Tetapi kita berharap tidak demikian," katanya saat ditemui di rumah dinas Direktur RSUP NTB di Jalan Langko 31 Mataram.
Meski diduga diculik, tapi Zulkifli berharap kakaknya itu pulang ke rumah dengan selamat.
"Kami meminta dukungan semua pihak dan mendoakan agar dr Mawardi pulang dengan keadaan sehat dan selamat, tanpa terjadi sesuatu apapun," ujarnya.
Zulkifli menuturkan sejak dinyatakan hilang, pihak keluarga sudah mencari dan menghubungi ke mana-mana, termasuk menghubungi rekan kerjanya.
Namun hingga sekarang hasilnya masih nihil. Bahkan, nomor "handphone" milik Direktur RSUP NTB itu sudah tidak aktif lagi.
"Biasanya kalau ke luar rumah selalu izin dan selalu ditemani," katanya.
Diakui Zulkifli, sebelum menghilang pihak keluarga tidak melihat ada tanda-tanda aneh dalam diri dr Mawardi. Bahkan dia selalu menunjukkan keceriaan dengan keluarga.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk membantu dan mendoakan agar dr Mawardi bisa ditemukan dan kembali dalam keadaan sehat.
Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto membenarkan hilangnya Direktur RSUP NTB itu. Kabar hilangnya dr Mawardi kali pertama dilaporkan ke polisi oleh salah seorang anggota sekuriti bernama Sri Darmo yang sehari-hari bertugas di rumah dinas Direktur RSUP NTB tersebut.
"Terkait hilang atau tidak, polisi masih melakukan penyelidikan," katanya.
Menurut laporan yang diterima, dr Mawardi diketahui tidak kembali lagi sejak pergi dari rumah dinasnya Rabu (23/3/2016). Dari laporan tersebut, pihaknya langsung memeriksa sejumlah orang terdekat terutama yang berada di rumah.
"Sudah enam orang kami periksa untuk menjadi saksi termasuk anggota sekuriti tersebut," kata Kapolres. (Antara)
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK