Suara.com - Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat dr H Mawardi Hamry MPPM dilaporkan hilang sejak tiga hari lalu.
Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto di Mataram membenarkan laporan hilangnya Direktur RSUP NTB itu.
Kabar hilangnya dr Mawardi kali pertama dilaporkan ke polisi oleh anggota sekuriti bernama Sri Darmo yang sehari-hari bertugas di rumah dinas Direktur RSUP NTB tersebut.
"Terkait hilang atau tidak, polisi masih melakukan penyelidikan," katanya pada Sabtu (26/3/2016).
AKBP Heri menjelaskan, dari laporan yang diterima, dr Mawardi diketahui tidak kembali ke rumah sejak hari Kamis (24/3/2016). Dari laporan tersebut, pihaknya langsung memeriksa sejumlah orang terdekatnya, terutama yang berada di rumah.
"Sudah enam orang kami periksa untuk menjadi saksi termasuk sekuriti," jelas Kapolres.
Sementara itu, Zulkifli Hamri, adik kandung dr Mawardi, saat ditemui di rumah dinas Direktur RSUP NTB itu di Jalan Langko 31 Mataram, menyatakan kakaknya meninggalkan rumah dinas pada Rabu malam (24/3/2016), setelah dijemput oleh seorang laki-laki pada pukul 17.35 Wita atau seusai salat Isya.
"Saat pergi hanya ada pembantu rumah dan sekuriti yang berjaga pada Rabu malam. Setelah dijemput malam harinya hingga Kamis (25/3/2016) pagi dr Mawardi tidak kembali ke rumah hingga sekarang," katanya.
Zulkifli mengetahui kabar hilangnya dr Mawardi pada Kamis setelah mendapat informasi dari keluarga. Atas informasi itu, ia langsung menuju ke Mataram dari Lombok Timur.
"Sebelum menghilang tidak ada tanda-tanda aneh ataupun pesan dari dr Mawardi. Bahkan, pihak keluarga sudah putus kontak sejak Rabu malam," ujarnya.
Zulkifli menambahkan, sejak tidak kembali ke rumah, pihak keluarga terus mencari kabar keberadaannya, namun hingga saat ini belum juga membuahkan hasil.
"Kita sudah menghubungi 'hanpdhone'-nya, rekan-rekan kerja hingga keluarga yang ada di luar daerah termasuk di Jakarta. Tetapi belum ada informasi," katanya.
Meski hingga saat belum juga ditemukan, pihak keluarga, kata Zulkifli, enggan berspekulasi lebih jauh tentang nasib anak kelima dari 11 saudara tersebut, apakah diculik atau ada faktor lainnya.
Pihak keluarga berharap dr Mawardi dalam keadaan selamat, tidak terjadi sesuatu apapun.
"Kalau dikatakan hilang misterius, kita masih menunggu informasi dari aparat penegak hukum. Bagi keluarga semoga saja beliau pergi berlibur atau sedang bertugas, tetapi lupa menghubungi keluarga," imbuhnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO