Suara.com - Dalam peluncuran aplikasi online GoAhok, sebanyak 100 driver perempuan akan dikerahkan untuk mengumpulkan KTP warga DKI Jakarta yang mendukung pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Heru Budi Hartono maju melalui jalur independen di Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebutan para driver perempuan GoAhok adalah lady bikers.
"Terjunkan 100 pengendara motor, semua perempuan. Concern PSI ramah perempuan," kata Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nova Rini dalam peluncuran aplikasi online GoAhok, di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016).
Menurut Nova, dalam pengumpulan KTP tersebut juga warga tidak akan dikenakan biaya. Menurutnya, lady bikers ini akan disebar ke 2.000 titik di kawasan Jakarta. Jam operasional dalam pengumpulan KTP tersebut yakni dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
"Dokumen yang akan dibawa tidak akan dipungut biaya. Langsung dibawa ke teman Ahok," kata dia.
Namun, Nova belum bisa menjelaskan mengenai anggaran yang dikeluarkan untuk mengerahkan ratusan lady bikers ini. Dia hanya mengatakan jika ratusan pengendara wanita hanya mendapatkan uang operasional setiap harinya.
"Bantuan dari teman-teman yang punya satu visi jakarta lebih baik. Habisnya berapa kita nggak bisa menjawab," kata dia.
Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengaku peluncuran aplikasi GoAhok dan ratusan driver perempuan ini sangat membantu para relawan untuk mengumpulkan satu juta KTP sebagai syarat agar Ahok dan Heru melalui jalur independen.
"Kami berterimakasih kepada PSI dalam bantuan mengakomodir. Fokus utama Teman Ahok kumpulkan KTP. Target 1 juta KTP," kata Amalia.
Menurutnya sejauh ini para relawan banyak mengalami hambatan dalam pengumpulan KTP DKI. Dikatakan Ayu, banyak warga yang tidak sempat mendatangi posko Teman Ahok untuk memberikan KTP. Untuk itu, adanya aplikasi ini bisa mempermudah masyarakat yang ingin memberikan KTP sebagai syarat dukungan kepada Ahok dan Heru.
"Masyarakat antusias. Nggak sempat datang ke booth lewat jasa pengiriman. Posko tidak terakomodir," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'