Suara.com - Relawan Teman Ahok tidak tinggal diam melihat Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikait-kaitkan dengan kasus dugaan suap Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land (Tbk) Ariesman Widjaja terhadap Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi sebesar sekitar Rp2 miliar. Suap diduga untuk mempengaruhi pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan tiga orang menjadi tersangka, yakni Sanusi, Ariesman, dan karyawan Agung Podomoro Land bernama Trinanda Prihantoro.
Selama ini Ahok dikenal dekat dengan Ahok. Bahkan Ahok sampai tak keberatan disebut sebagai gubernur Podomoro karena selama ini Ahok sering meminta pengembang tersebut menyalurkan dana sosial ke program pembangunan Jakarta. Setelah ketiga orang itu ditahan, di media sosial ramai hastag seperti #KandangkanAhok dan #AhokGubernurPodomoro yang cenderung untuk menyudutkan Ahok.
"Kami tetap mengantisipasi pergerakan semacam itu, tapi kami juga tidak mau terlalu reaksioner, kami sudah punya tim media dan digital, kami selalu pantau hal semacam itu," kata Wakil Ketua Komunitas Teman Ahok, Fathony, di posko Teman Ahok, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/4/2016).
Fathony menambahkan relawan Teman Ahok selalu mengadakan evaluasi setiap hari Senin guna mengetahui perkembangan isu terkini di media massa.
"Setiap Senin kan kita ada briefing dan evaluasi, nanti tim media dan digital akan kasih laporan, ada isu apa selama seminggu ini, biar kita tahu mau kita apain itu isu, tapi kita yakin kalau Pak Ahok itu tidak tersangkut kasus korupsi," kata Fathony.
Menurut Fathony, Teman Ahok sudah memiliki strategi untuk menangkal isu negatif terhadap Ahok.
"Kami punya strateginya, salah satunya cara kami selama ini ya kita juga main di media sosial, kami klasifikasi isu yang tidak benar itu. Rencananya kita juga akan buat media cetak sendiri, entah berupa majalah, buletin atau apalah nanti, tapi akan kita realisasikan, nanti itu sebagai media komunikasi kita dengan warga DKI," kata Fathony. (Dian Rosmala)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO