Suara.com - Dalam operasi tangkap tangan, Kamis (31/3/2016) malam, KPK menangkap anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi dan karyawan PT. Agung Podomoro Land (Tbk), Trinanda Prihantoro, dalam kasus dugaan suap. Sanusi dan Trinanda kemudian ditetapkan menjadi tersangka. Sanusi jadi tersangka penerima suap. Keesokan harinya, Jumat (1/4/2016), Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Ariesman Widjaja menyerahkan diri setelah ditetapkan menjadi tersangka penyuap.
Ariesman selama ini dikenal dekat dengan Gubernur Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (Ahok). Ahok sering meminta pengembang tersebut menyalurkan dana sosial perusahaan untuk membantu pembangunan Jakarta. Bahkan, Ahok sampai tak keberatan disebut Gubernur Podomoro.
Di media sosial, Ahok dikait-kaitkan dengan kasus tersebut. Misalnya, muncul hastag #AhokPodomoro dan #KandangkanAhok. Meme Ahok Gubernur Podomoro pun bertebaran di media sosial.
Apakah hal tersebut akan mempengaruhi dukungan relawan Teman Ahok yang selama ini sedang memperjuangkan Ahok maju lewat jalur independen ke pilkada Jakarta periode 2017-2022?
"Pengaruhnya pasti ada, bahkan sangat berpengaruh, tapi pengaruh yang positif. Semakin Pak Ahok dipojokkan, warga akan semakin yakin untuk mempertahankan beliau jadi gubernur untuk kedua kalinya," kata Wakil Ketua Relawan Teman Ahok di posko Teman Ahok, Fathony, Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/4/2016).
Ahok tak hanya sekali ini diserang. Dulu sebelum pemerintah menggusur tempat prostitusi di Kalijodo, Ahok juga dihajar lawan politik. Tapi, tidak mempengaruhi citra Ahok di mata relawan.
"Itu sudah terbukti lho waktu penggusuran Kalijodo, pak Ahok dipojokkan di sana sini, tapi pengumpulan KTP semakin banyak, peningkatannya drastis," kata Fathony.
Fathoni mengatakan warga Jakarta sekarang sudah semakin cerdas, sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang provokatif.
"Ini Jakarta, warganya semakin hari semakin cerdas, pasti mereka tahu mama yang benar dan mana sekedar provokasi, kita lihat saja, kebenaran pasti akan terungkap dengan sendirinya," kata Fathony.
Sanusi ditangkap dalam operasi tangkap tangan lantaran diduga menerima suap sebesar Rp2 miliar dari pengembang Agung Podomoro Land terkait pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.
Selain Sanusi dan Trinanda, ketika itu penyidik juga mengamankan GER dan BER -- yang berperan sebagai perantara.
Dalam operasi malam itu, KPK menyita barang bukti uang sebesar Rp1,1 miliar.
Sanusi merupakan salah satu kader Gerindra yang masuk daftar penjaringan bakal calon gubernur Jakarta.
Sebelum ditangkap KPK, Sanusi kerab mengkritik penyidik KPK yang menurutnya terlalu lamban menangani kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat. Sasaran tembaknya adalah Ahok. Dia menilai lambannya pengusutan kasus tersebut karena ada campur tangan Ahok. (Dian Rosmala)
Berita Terkait
-
Kasus Sanusi, Habiburokhman: Save DKI dari Orang Mental "Basuki"
-
Sanusi Ditangkap, Citra Gerindra Jelang Pilkada DKI Taruhannya
-
Hasil Penggeledahan KPK di DPRD DKI soal Korupsi Reklamasi
-
Nelayan Desak Presiden Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta
-
Alasan Reklamasi Teluk Jakarta Harus Ditolak Versi Nelayan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta