Suara.com - Gerakan Buruh Indonesia mendesak polisi mengusut kasus penganiayaan yang diduga dilakukan majikan bernama Meta Hasan Musdalifah kepada pembantu rumah tangga bernama Siti Sri Marni alias Ani (20), Erni, Muhanah, dan W.
"Kami mendesak Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti kasus ini sampai ke pengadilan, jangan karena korban orang kecil penanganannya begitu lambat. Kami minta kapolda yang baru bisa mengambil langkah-langkah lebih cepat, jangan kalau giliran orang besar ditutup-tutupin (kasusnya)," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia M. Iqbal di kantor LBH Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Menurut Iqbal, Ani, Erni, Muhanah, dan W mengalami penganiayaan ‎di luar batas kemanusiaan.
Iqbal mengultimatum polisi agar cepat mengusut kasus tersebut agar pelakunya jera. Kalau tidak diusut, buruh Jabodetabek akan mendatangi Polda Metro Jaya.
"Jangan main-main dengan gerakan buruh Indonesia, kalau dalam tempo satu Minggu kedepan tidak ada penanganan serius atas kasus ini, kami akan demo besar-besaran di Polda Metro Jaya," kata dia.‎
Iqbal mengatakan pelaku-pelaku kekerasan terhadap pembantu umumnya orang-orang papan atas.
"Kebanyakan pelaku kekerasan terhadap PRT adalah orang-orang besar dan terkenal semua. Seperti kasus yang sudah pernah terungkap, yaitu ada jenderal polisi, artis, anggota DPR.‎ Ada apa ini, kenapa orang-orang kecil begitu lambat penanganannya kasusnya oleh Polisi. Penegakan hukum harus ditegakkan dalam kasus ini," kata dia.
Tak hanya kekerasan fisik, Ani mengaku pernah dipaksa memakan kotoran binatang.
Penganiayaan yang diterima Ani, katanya, dilakukan secara terus menerus siang dan malam. Dia dipukul dengan tangan dan benda keras, dia pernah disiram air panas, serta disetrika. Akibat kekerasan fisik, Ani mengalami luka permanen tubuh dan kaki.
Kasus ini kini sekarang ditangani Polres Jakarta Timur.
Berita Terkait
-
Achraf Hakimi, Ibunya PRT dan Bapaknya Pedagang Kaki Lima, Pesepak Bola Maroko Tetap Ingat Allah saat Bermain di Spanyol
-
Ulasan Buku Kontrakan 18, Lika-liku Seorang Anak yang Tidak Diakui
-
Dari Dinda Hauw Hingga Aurel Hermansyah, Ini Sederet Selebriti yang Beri Dukungan Untuk Lesti Kejora
-
Beredar Foto Wajah Lesti Kejora Memar, Warganet Singgung Gambar Editan Hingga Hoaks
-
Heboh Rizky Billar Lakukan KDRT ke Lesti Kejora, Kenali 10 Tanda Pasangan Kasar Sebelum Menikah!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka