News / Nasional
Senin, 11 April 2016 | 11:19 WIB
Dokumen foto Astrid Soerjo Adinegoro (kanan) bersama Preskom Harian Waspada, Tribuana Said. (Antara)

Astrid, alumni Lemhannas dan mantan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN di PWI Pusat, pernah mengharapkan wartawan Indonesia dapat membuat karya yang bermanfaat bagi bangsa, memacu kreativitas seperti cita-cita Adinegoro .

Bagi orang-orang di lingkungannya, Astrid memang dikenal sebagai sahabat yang baik dan berusaha membuat orang lain merasa nyaman, bahkan pada saat sakit dan menjalani perawatan, dia kerap menghibur orang-orang yang datang menengok atau yang menelepon.

"Beberapa hari lalu saya menelepon meminta izin untuk menengok, tetap Bu Astrid menelepon dan bertanya tentang kesehatan saya, dan mengatakan bahwa beliau sehat dan minta didoakan," kata Taty Mansyur, staf sekretariat di PWI Pusat yang selama ini rajin menengoknya.

"Semoga penitia tetap Anugerah Adinegoro dapat menjalankan pesan-pesan Bu Astrid dngan baik dan didukung oleh para juri," tutur Rita Sri Hastuti, wartawan senior yang juga sering menjadi juri.

Selama menjalani perawatan kesehatan ke Singapura maupun di Jakarta, Astrid menunjukkan sikap sebagai pasien yang penuh semangat dan ingin bebas dari penyakitnya.

"Cucu keponakan saya akan menikah di Fiji, saya ingin sembuh dan menyaksikan pernikahannya," ujar Astrid beberapa waktu lalu.

Namun, perjalanan hidupnya berakhir sebelum seluruh cita-citanya terpenuhi.

"Gute reise meine liebe. Schwester Astrid," kata Parni Hadi, salah seorang sahabatnya. (Antara)

Load More