Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun dalam prosess pengambilan kebijakan pemerintah, apalagi Sunny Tanuwidjaja yang merupakan staf magang di Balai Kota Jakarta.
"Istri saya bisa pengaruhi saya, nggak, nggak bisa, keluarga istri gue datang aja ke rumah minta jangan gusur nggak bisa. Jadi dimana sekarang ada peraturan yang dilobi dari pengusaha bisa aku turutin? Nggak ada," kata Ahok di Balai Kota DKI, Senin (11/4/2016).
Sebelumnya ada tudingan Sunny bisa mempengaruhi kebijakan Ahok. Sunny sudah menjelaskan bahwa Ahok bukan tipe pemimpin yang mudah diintervensi dalam merumuskan kebijakan sampai memutuskannya.
Sunny merupakan mahasiswa doktoral di Department of Political Science, Northern Illinois University. Sunny magang di Balai Kota untuk mengkaji cara kerja Ahok selama memimpin Jakarta dan mempelajari gaya politik Ahok. Sunny juga pernah tercatat sebagai peneliti di lembaga Centre for Strategic and International Studies Jakarta.
Ahok mengatakan pemerintahannya berjalan transparan. Bahkan, rapat-rapatnya direkam dan bisa diakses publik melalui YouTube.
"Misalkan contoh misalnya dia (Sunny) ngatur gue soal kebijakan ya nggak mungkin, karena semua kebijakan itu dirapimkan diupload ke YouTube, jadi bagaimana mau atur kebijakan," katanya.
Ahok mengungkapkan dia tidak hanya mendelegasikan tugas untuk mengatur pertemuan dengan pejabat negara dan pengusaha kepada Sunny seorang. Seluruh staf yang bekerja di kantornya juga diberikan tugas seperti itu.
"Terus kalau dibilang bebas ya semua orang di ruangan saya juga bebas. Mau kemana-mana mau ngatur jadwal juga silakan saja, dia pengen tahu, pengen pengusaha seperti apa, pengen poltisi seperti apa ya silakan saja. Bagi saya, saya sama siapa pun oke saja," katanya.
Ahok mengungkapkan suatu hari pernah bersitegang dengan Sunny soal jadwal pertemuan.
"Saya kasih contoh saya juga pernah ribut sama dia, karena apa, kalau terlalu dalam ngatur gue ya ayo ribut, pasti gue ribut, termasuk ngatur gue ke TV terus juga pasti gue ribut. Gue gak mau diatur. emang lu pikir gampang ngatur gue iya kan," kata Ahok.
Nama Sunny pertamakali disebutkan oleh pengacara bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Sanusi, Krisna Murti.
"Betul ada keterlibatan. Kalau nggak salah ipar. Kental banget dengan Ahok. Dia yang atur perjalanan, istilahnya korlaplah antara eksekutif dengan pengusaha, dengan Dirut APL (Agung Podomoro Land) itu. Jadi penghubungnya ini si Sunny. Dia yang mengatur mereka berdua," katanya, Selasa (6/4/2016).
Krisna Murti menuding Sunny mengatur pertemuan dengan Sanusi, sebelum akhirnya Sanusi dibekuk KPK dalam operasi tangkap tangan.
"Setelah mateng, Sunny juga yang mengatur pertemuan dengan dewan. Jadi bang Uci (M. Sanusi) diajak-ajaklah," kata dia.
Sanusi merupakan tersangka kasus dugaan menerima suap dari pengembang PT. Agung Podomoro Land (Tbk) dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Tag
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Bukan Mees Hilgers, Klub Prancis Boyong Pemain yang Namanya Sunda Banget!
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?