Suara.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Sandrayati Moniaga, mempertanyakan hasil yang diperoleh pemerintah dalam menangani kasus penolakan pendirian pabrik semen oleh masyarakat Pegunungan Kendeng, Pati, Jawa Tengah.
"Saya tahu Presiden sudah pernah mengirim staf ke sana. Saya tahu juga dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah membentuk tim, tapi kok belum ada hasil?" kata Sandra kepada Suara.com, di Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Menurut Sandra, kedatangan masyarakat Pegunungan Kendeng ke Jakarta dan melakukan aksi menyemen kaki merupakan peringatan kepada pihak terkait agar segera menyelesaikan persoalan yang ada.
"Mereka (Warga Kendeng), sampai aksi ke sini kan sebenarnya mengingatkan, bahwa persoalan perlu segera diselesaikan," tegasnya.
Ia juga mengajak para pihak terkait untuk duduk bersama membicarakan persoalan tersebut secara baik-baik.
"Marilah kita duduk bersama semua pihak, pihak pengusaha, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk melihat lagi. Kalau memang ada yang salah, meskipun mungkin benar secara hukum, mungkin ya," tuturnya.
"Harusnya semua tetap bisa mawas diri yang menuntut juga. Mungkin bisa ngasi kelonggaran sedikitlah. Sehingga bisa dicari titik temu untuk kepentingan jangka panjang," tutupnya.
Selasa (12/4/2016) dan Rabu (13/4/2016) kemarin, 9 ibu-ibu melakukan aksi menyemen kaki di seberang Istana Merdeka. Aksi itu dilakukan lantaran penolakan masyarakat Kendeng, Pati, Jawa Tengah, terhadap pendirian pabrik semen di daerah mereka. (Dian Rosmala)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis