Suara.com - Duta Besar Uni Eropa (European Union/EU) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend mengatakan mendukung kepemimpinan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam mendorong perdamaian dan kemakmuran.
"Uni Eropa tetap ingin mengadakan kerja sama bilateral dengan Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan Uni Eropa mendukung kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan dalam rangka G-20 di mana Uni Eropa dan Indonesia bisa memberikan sumbangsih," katanya saat jumpa pers "Bulan Eropa 2016" di Jakarta, Senin (9/5/2016).
Dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara pembangunan dan mengembangkan masyarakat berdasarkan demokrasi dan keanekaragaman budaya dan sosial.
Selain itu, dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara melibatkan diri dalam forum-forum internasional dengan menganut prinsip perdamaian, kemakmuran dan penghormatan hukum internasional.
Persamaan itu, lanjutnya, dapat menjadi sumbangan positif terhadap dunia internasional dalam mendorong perdamaian global.
Dia mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada April 2016 ke Uni Eropa merupakan langkah penting dalam membina hubungan lebih erat dengan Uni Eropa.
Presiden Jokowi bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan antara lain pimpinan Dewan Eropa, Komisi Eropa dan Parlemen Eropa.
"Kunjungan Presiden Joko Widodo ini merupakan suatu langkah penilaian kembali untuk mengukuhkan Indonesia sebagai mitra strategis Uni Eropa," ujarnya.
Dia mengatakan suatu negara menjadi mitra strategis Uni Eropa karena terdapat suatu kepentingan kuat untuk mengadakan kerja sama di berbagai bidang seperti di sektor ekonomi, hubungan orang ke orang dan bidang keamanan, dan Indonesia merupakan salah satu mitra strategis Uni Eropa.
"Hubungan Uni Eropa dan Indonesia selama ini termasuk dianggap sangat penting meskipun ada beberapa kriteria harus dipenuhi menentukan sebuah negara strategis sebagai mitra Uni Eropa," tuturnya.
Dia mengharapkan kerja sama bilateral Uni Eropa dan Indonesia akan semakin kuat ke depannya. (Antara)
Berita Terkait
-
Indra Sjafri dan Perjalanan Pengabdian 14 Tahun untuk Tanah Air yang Berakhir Antiklimaks
-
Kumpulan Prestasi John Herdman, Sudah Lebih dari Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Akhiri Kutukan 12 Tahun di Bangkok! Tim Compound Putri Indonesia Rebut Emas SEA Games 2025
-
Apa Kabar Elkan Baggott? Sempat jadi Andalan Timnas Indonesia Kini Tenggelam
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!