Sensor film. [lsf.go.id]
Lembaga Sensor Film (LSF) mengakui bahwa saat ini perkembangan film yang berbau porno sangat marak. Dan karena itu, banyak masyarakat yang mengkonsumsinya tanpa lagi melihat usianya yang pantas, karena hampir dapat dipastikan, film-film tersebut juga ditonton oleh anak-anak yang usianya belum dewasa.
LSF pun mengakui bahwa apa yang dikatakan oleh para pengamat tentang banyaknya aksi pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur saat ini diakibatkan oleh film porno tersebut. Hal tersebut berlaku pula untuk kasus yang menimpa Yuyun yang adalah seorang anak SMP di Bengkulu.
"Banyak PsiKolog mengatakan bahwa kasus yang menimpa Yuyun itu, pelakunya adalah anak-anak yang sudah kecanduan pornografi. Dan itu kenyataan juga. Ada yang bilang kemajuan dari teknologilah yang menjadi penyebabnya," kata Anggota Komisi I LSF Bidang Penyensoran dan Dialog, Sudama Dipawikarta dalam acara sosialisasi Kebijalan LSF bertajuk 'Masyarakat Sensor Mandiri Wujud Kepribadian Bangsa' di Aula Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu(11/5/2016).
Oleh karena itu, kata Dipa karena maraknya kasus pemerkosaan yang didorong oleh tersebarnya film porno tersebut, maka LSF pun gencar mensosialisasikan sensor mandiri kepada masyarakat. Menurutnya, dengan mengetahui apa saja tontonan yang layak oleh masyarakat, maka diharapkan dapat memilih berdasarkan usianya.
"LSF melakukan ini karena memang tugas kita adalah melindungi masyarakat dari kerusakan oleh film porno tersebut. Tetapi kan sekarang sudah beredar film online, dan itu ribuan situs. Kita tidak bisa melakukan sensor. Makanya, disitulah peran kita sendiri untuk menjadi penyensor, kalau belum usianya atau tidak layak, jangan ditonton," kata pria yang juga berprofesi sebagai dosen jurnalistik tersebut.
Dia juga berharap bahwa orang tua dapat memainkan peran pwnting dalam mengatur anak-anaknya agar tidak menonton film porno. Dia mengambil contoh sederhana tentang prkatek kehidupan dalam keluarga. Untuk memwujudkan swasensor, dia menyarankan agar orang tualah yang menjadi pemegang remot, sehingga kalau ada yang tidak baik, langsung pindah ke chanel lainnya.
"Orang tua, khusunya ibu-ibu harus menjadi pemegang remot saat menonton dengan anak- anaknya. Karena sudah banyak film porno yang beredar tidak disensor. Itulah juga yang menjadi pendorong, bahwa pentingya sensor mandiri atau swasensor ini," kata Dipa.
Komentar
Berita Terkait
-
Review Film Suka Duka Tawa: Angkat Topi untuk Transformasi Teuku Rifnu Wikana
-
Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel, Ketika Luka Menjadi Kekuatan!
-
Raih Penghargaan Bergengsi dari SAG-AFTRA, Harrison Ford Ungkap Rasa Syukur
-
5 Film Netflix Paling Banyak Ditonton per 19 Desember 2025, Dari Drama hingga Teror Mistis
-
Sinopsis Young Sherlock: Kisah Awal Sherlock Holmes Sebelum Jadi Detektif Terkenal Dunia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka