Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan janji-janji pascapenghapusan "3 in 1" mulai pekan ini. Sang gubernur, Basuki Tjahaja Purnama mengklaim penghapusan itu berdampak positif.
Menurut Ahok, penghapusan "3 in 1" akan menekan angka eksploitasi anak di Jakarta. Jika anak-anak eks joki "3 in 1" buruh biaya sekolah, DKI siap menanggungnya.
"Kalau alasan jadi joki karena anaknya mau sekolah, tentu kita sudah tanggung yang KJP (Kartu Jakarta Pintar). Dulu tentu nggak bisa dihapus, sakit, dia butuh biaya. Tapi kalau sekarang kan orang makin lama makin berubah," kata Ahok usai melakukan peninjauan Ujian Sekolah /Madrasah Berstandar Daerah di Sekolah Santa Maria, Pecenongan, Jakarta, Senin (16/5/2016).
Saat ini jalur Busway sudah disterilkan, tidak seperti biasanya. Selain itu, Pemerintah DKI Jakarta juga telah menyediakan bus Transjakarta yang sudah berstandar Internasional.
"Dulu juga nggak steril buswaynya, Bisnya juga nggak bagus. Sekarang bis yang kita kasih untuk koridor busway kan kelas satu di dunia. Semua kelas dunia punya bis kita berikan. Jadi saya kira tentu udah tepat kita cabut," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur berharap harus diterapkan, sistem Electronic Road Pricing (ERP) untuk memberi pemasukan subsidi silang.
"Karena harapan kami, orang masuk Jakarta itu dari pinggiran, dengan harga terjangkau sampai tidak bayar sebetulnya. Nah sekarang kita sudah mulai di Depok, Bekasi, Tangerang, masuk harga tiketnya sama. Ini kita lagi kaji Bogor," jelas Ahok.
"Bagi kami, Transportasi Massal harus disubsidi habis dengan PSO (Public Service Obligation). Kita keluarkan Rp4 triliun, Rp5 triliun juga nggak papa. Yang penting masyarakat bisa dapatkan yang paling murah, aman dan nyaman, syukur-syukur bisa gratis," sambungnya.
Ahok menambahkan, dengan adanya sistem ERP, pemasukan anggaran di DKI cukup. Selain itu juga memudahkan warga Jakarta yang tinggal di Jakarta.
"Kalau ada ERP, pemasukan cukup baik, saya ingin bis itu tidak bayar. Nah kan kita udah jalankan bis yang tidak bayar, tapi tidak seluruh Jakarta," kata Ahok.
"Nanti kalau sudah ERP cukup, operasinya bagus, seluruh tengah kota ini nggak ada yang bayar lagi naik bis. Ini akan memudahkan orang hidup enak di Jakarta," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!