Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menolak penghapusan kebijakan yang membatasi mobil pribadi yang lewat di kawasan tertentu atau 3 in 1 mulai Minggu (15/5/2016) nanti.
"Saya kira gini, hasil kajian kemarin kayak apa. Apakah hasil uji coba kemarin nambah macet atau nggak. Kalau nambah macetnya kan nggak tepat dihapus," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menambahkan tujuan kebijakan 3 in 1 untuk mengurangi kemacetan.
"Tujuan ada three in one ngapain? (Mengurangin kemacetan) nah gitu lho. Kajian itu goal. Berdasarkan kajian itulah yang mestinya diambil keputusannya," kata Taufik.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan dari hasil evaluasi kebijakan tersebut tidak efektif.
"Jadi diterapkan atau tidak diterapkannya three in one, tetap akan berdampak terhadap kemacetan. Makanya kita putuskan three in one kita hapus saja," kata dia.
Setelah kebijakan 3 in 1 dihapus, pemerintah akan menambah armada bus Transjakarta di jalur tersebut serta memastikan busway steril dari kendaraan lain.
Dinas Perhubungan juga meminta Dinas Bina Marga DKI untuk mempercepat pemasangan separator beton setinggi 60 sentimeter di seluruh koridor.
"Terlebih saat ini ada juga sedang dilakukan pembangunan MRT, Simpang Susun Semanggi, terus juga ada penataan kawasan Sudirman-Thamrin yang pasti akan berdampak terhadap kemacetan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru