Pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol ke polisi, yang membalasnya dengan semprotan merica di luar kerumunan pendukung calon presiden dari partai Republiken, Donald Trump, di Alburquerque, New Mexico. Informasi ini diungkapan sebuah sumber di kepolisian.
Ratusan pengunjuk rasa mencoba menyerbu pusat pertemuan di kota terbesar New Mexico, menyingkirkan pembatas dan melemparkan sejumlah benda ke pintu dan kemudian melemparkan batu dan botol kepada petugas, yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, kata Departemen Kepolisian Alburquerque dalam Twitter mereka pada Selasa dan video menunjukkan gerakan tersebut.
Beberapa polisi mengalami luka akibat bentrokan itu, kata kepolisian.
Pengunjuk rasa menyuarakan sejumlah slogan anti-Trump, membawa sejumlah spanduk anti-Trump dan mengibarkan bendera Meksiko sebelum unjuk rasa itu berubah ricuh dengan sejumlah demonstran berdiri di atas mobil polisi.
Rekaman televisi menunjukkan para aparat menanggapi kerusuhan itu dengan menggunakan semprotan merica dan bom asap untuk membubarkan kerumunan.
Kepolisian mengatakan mbahwa mereka menangkap beberapa orang di luar dan di dalam kampanye, dimana para demonstran terus menyela pidato Trump.
Tidak seorang pun dari kepolisian dapat dimintai komentar terkait peristiwa ini.
Unjuk rasa biasa terjadi di luar kampanye Trump, yang menyuarakan pendapatnya yang melawan imigrasi ilegal. Dia meninggalkan kampanyenya di Chicago pada Maret lalu setelah adanya bentrokan antara para pendukungnya dengan apra demonstran.
Dia menuduh Meksiko mengirimkan para pengedar narkoba dan pemerkosa ke perbatasan Amerika Serikat dan berjanji akan membangun dinding dan memaksa Meksiko untuk membiayainya.
Menurut CNN, para pendukungnya menyerukan "bangun dinding itu" pada saat kampanye Selasa di Alburquerque, dimana hampir setengah penduduknye merupakan kalangan Hispanik atau Latin.
"Melihat para berandalan (dan) preman di Alburquerque, yang bergerak ke California. Mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka lawan," kata rekan Trump, Dan Scavino, dalam Twitter-nya.
Trump berkampanye di Anaheim, California pada Rabu (25/5/2016), yang masyarakat kecil Latin-nya semakin besar. (Antara)
Berita Terkait
-
Buntut Dokumenter Kontroversial, Trump Tuntut BBC Ganti Rugi Miliaran Dolar
-
Film Terbaru Tom Cruise Dikabarkan Batal Produksi, Ini Alasannya
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Isu Kesepakatan AS-Indonesia Batal Imbas Langgar Janji, Kemenko Perekonomian Klarifikasi
-
Donald Trump Mau 'Cawe-cawe' The Fed: Jangan Mematikan Pertumbuhan!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar