Suara.com - Wakil ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah setuju apabila jumlah komisi di DPR ditambah. Menurutnya, penambahan komisi tidak akan membutuhkan tambahan biaya, justru akan menambah kemudahan dalam bekerja bersama mitranya.
"Saya sebetulnya setuju aja, karena itu tidak membutuhkan tambahan biaya, itu justru memberikan dewan punya kemampuan membaca, kemampuan kerja dengan mitranya," kata Fahri di Kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, kamis (26/5/2016).
Pandangan ini menyusul adanya wacana penambahan Komisi di DPR yang pertama kali disampaikan oleh wakil ketua Komisi II dari Fraksi Gerindra, Ahmad Riza Patria.
Saat ini DPR memiliki 11 komisi. Wacana yang muncul adalah menambah jumlah komisi menjadi 15.
"Mungkin maksudnya diperbanyak itu, maksudnya agar ada elaborasi terhadap isu kementrian teknis terhadap lembaga-lembaga mitra," tutur Fahri.
Fahri juga tidak mengkhawatirkan akan adanya tarik-menarik antar komisi. Katanya, indikasi tarik menarik tersebut akan mudah diminimalisir apabila pembagian mitra komisi dibagi secara detail.
"Saya rasa tidak ada tarik menarik, justru itu dibagi aja. Kalau pembagian mitra komisi dibagi secara lebih detail dan dispesifikkan, tarik menariknya jadi berkurang," kata Fahri.
Sebelumnya ide penambahan komisi di DPR didengungkan oleh Fraksi Gerindra. Alasannya beban tugas masing-masing komisi berat. Sehingga tugas di beberapa komisi perlu dipecah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO