Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan sampai hari ini, Selasa (28/10/2014), empat fraksi anggota Koalisi Indonesia Hebat belum bersedia menyerahkan nama anggota untuk ditempatkan di komisi dan alat kelengkapan dewan.
Sementara fraksi-fraksi yang tergabung di Koalisi Merah Putih sudah sejak lama menyerahkan nama anggota.
Fadli Zon menambahkan sejumlah upaya telah dilakukan untuk menentukan mekanisme pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan, bahkan lewat jalur di luar forum dewan. Tapi, katanya, masih belum menemukan jalan tengah.
"Rundingan kita lakukan setiap hari. Setiap malam. Rundingan kita lakukan sampai di tempat tidak resmi kayak kafe-kafe. Jadi, sudah dilakukan. Ini lah saatnya kita menunjukkan kepada masyarakat karena kalau tidak, ini menghambat anggota dewan," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
Pimpinan DPR, kata Fadli, akan menyelenggarakan rapat paripurna pengesahan alat kelengkapan dewan hari ini. Rapat diagendakan mulai pukul 14.00 WIB.
Fadli menegaskan tidak akan memperpanjang lagi batas waktu penyerahan nama anggota komisi dan alat kelengkapan dewan.
"Ya, (paripurna kali ini) terakhir, empat kali paripurna cukuplah. Kalau mau gugat, silakan, Kita lanjutkan tidak ada masalah. Kita akan hadapi," katanya.
Terkait dengan Fraksi PPP yang baru menyerahkan nama anggota melalui Ketua Fraksi, Epyardi, kemarin, Fadli mengatakan akan mengkajinya kembali, mengingat internal PPP sedang terbelah.
"Ya makanya akan kita lihat, akan kita konfirmasi mengenai itu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. [Bagus Santosa]
Tag
Berita Terkait
-
Siap Kebut RUU TNI, DPR Masih Tunggu Sikap Empat Menteri, Siapa Saja?
-
Puan Maharani soal 13 Komisi di DPR: Gak Ada Penambahan Bangunan, tapi...
-
Resmi Ditambah, DPR Bakal Sahkan 13 Komisi di Rapat Paripurna Hari Ini
-
Penambahan Jumlah Komisi di DPR Dinilai Pemborosan Anggaran Negara
-
Intip Bocoran Sementara 13 Komisi DPR Lengkap dengan Mitranya, Ternyata Banyak Kementerian Dipecah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO